Bisnis.com, JAKARTA - Artis ramai-ramai membuka akun donasi untuk kepedulian di Palestina menimbulkan kontroversi di media sosial terkait dengan pemblokiran transfer dana ke negara yang berkonflik tersebut.
Bank Indonesia menegaskan tidak ada pemblokiran untuk transfer ke Palestina sebagaimana isu yang beredar di media sosia.
"BI tidak pernah melakukan pemblokiran," tegar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono kepada Bisnis, Senin (17/5/2021).
Namun, perlu dipahami, HAMAS dikenakan embargo terkait dengan kegiatan teroris oleh Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari situs Kementerian Keuangan AS, HAMAS adalah target dari tiga program sanksi terorisme OFAC, yang mengakibatkan pemblokiran properti dan kepentingan apa pun di properti HAMAS yang berada di Amerika Serikat atau selanjutnya berada di Amerika Serikat, atau selanjutnya berada dalam kepemilikan atau kontrol dari orang Amerika Serikat.
OFAC telah menetapkan bahwa HAMAS memiliki kepentingan properti dalam transaksi Otoritas Palestina. "Karenanya, sesuai dengan program sanksi terorisme OFAC, warga AS dilarang melakukan transaksi dengan Otoritas Palestina kecuali diizinkan," ungkap pernyataan Kementerian Keuangan AS. Sanksi ini telah berlaku sejak 2006. Perlu dipahami, HAMAS adalah faksi yang berkuasa di Palestina.
Adapun, transfer dari Indonesia ke Palestina seharusnya berjalan sesuai kondisi normal. Hingga saat ini, para influencer seperti Taqy Malik dan pasangan Atta-Aurel masih menggalang dana sosial lewat akun kitabisa.com.
Pada 17 Mei 2021 pukul 12.15 WIB Taqy Malik telah mengumpulkan Rp5.885.396.498, sedangkan Atta-Aurel Rp2.019.773.104. Donasi untuk Palestina ini belum termasuk yang dikumpulkan dari berbagai lembaga lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel