China Sindir AS Halangi DK PBB dalam Penanganan Palestina-Israel

Bisnis.com,17 Mei 2021, 15:10 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Gedung PBB/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mendesak Amerika Serikat agar menyesuaikan posisinya sehingga Dewan Keamanan (DK) PBB bisa satu suara terkait masalah Palestina - Israel.

Dilansir Anadolu Agency Minggu (16/5/2021), Wang mengatakan DK PBB gagal satu suara dalam masalah Palestina akibat gangguan yang ditimbulkan AS. Hal tersebut disampaikan dalam debat DK PBB yang dilakukan virtual.

Yang dimaksud Wang terkait gangguan adalah upaya AS dalam menghalangi DK PBB untuk merilis pernyataan bersama dalam menyuarakan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

"Kami meminta AS untuk memikul tanggung jawabnya, menyesuaikan posisi,” kata Wang.

Menurutnya, harus ada gencatan senjata antara Israel dan Palestina lantaran penggunaan kekerasan tidak akan menciptakan perdamaian. Israel harus menahan diri dan menaati resolusi PBB, menghentikan penghancuran rumah dan pengusiran rakyat Palestina.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying juga menyindir AS yang selama ini menyuarakan hak asasi manusia, tetapi memperlihatkan sikap yang kontradiktif terhadap apa yang terjadi di Palestina.

Hal tersebut diungkapkan oleh dalam konferensi pers harian di Beijing pada Jumat (14/5/2021). Dia mengatakan AS bersikeras menentang dirilisnya pernyataan pers pada konsultasi darurat DK PBB pada 10 Mei 2021.

Adapun pada konsultasi kedua pada 12 Mei 2021, hampir seluruh anggota DK PBB mendukung dikeluarkannya pernyataan terkait situasi Palestina. Namun, AS kembali berdiri sendiri untuk menentang dewan dan komunitas internasional.

“AS mengklaim peduli terhadap hak asasi muslim. Namun, ketika bentrokan Israel-Palestina baru-baru ini menyerang sejumlah muslim Palestina ke dalam perang dan penderitaan, AS menutup mata terhadap penderitaan mereka,” kata Hua seperti yang diterbitkan dalam situs resminya.

Dia juga menyebut AS tetap menyerang China dengan menggelar pertemuan terkait isu Xinjiang yang mengatasnamakan PBB.

“Apa sebenarnya maksud dibalik lelucon politik ini? AS harus tahu bahwa kehidupan Muslim Palestina sama berharganya,” lanjutnya.

Hingga saat ini, sebanyak 192 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 perempuan terbunuh di Jalur Gaza akibat serangan Israel sejak Senin lalu.

Adapun roket yang ditembakkan Hamas ke Kota Ashkelon dan Beersheba telah menyebabkan 10 orang meninggal, termasuk dua anak-anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini