Mandiri Capital Sediakan 'Dua Kantong' Buat Danai Startup di 2021

Bisnis.com,17 Mei 2021, 00:00 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Presiden Direktur Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro menjelaskan bahwa langkah follow on funding startup dalam portofolio masih akan jadi fokus pada tahun ini.

Menurutnya, mencari bibit startup baru tetap penting. Namun, masa pandemi telah menampakkan jati diri startup lama, terutama bagaimana strategi dan langkah mereka dalam bertahan atau mempertahankan pertumbuhan kinerja.

Startup semacam ini, yang notabene masih berkinerja apik setelah pandemi pun berpotensi menjaring putaran pendanaan baru pada 2021.

Oleh sebab itu, apabila startup seperti ini berada dalam portofolio, Eddi menyatakan MCI tentu akan berupaya mempertahankan persentase kepemilikan sahamnya dengan mengikuti putaran pendanaan.

"Bujet kita bagi dua. Satu kantong untuk yang follow on funding, kita mungkin ada Rp50 miliar. Kalau kantong buat yang [startup] baru bisa Rp70 miliar atau kalau dipaksa bisa Rp100 miliar. Kemarin baru saja kita invest ke Bukalapak, ini masih mencari lagi," kata Eddi dalam diskusi eksklusif bersama Media, dikonfirmasi Bisnis, Minggu (16/5/2021).

Sekadar informasi, selain Bukalapak, berapa startup populer yang telah berada dalam portofolio MCI, antara lain, fintech payment pelat merah LinkAja, digital signature PrivyID, dan beberapa nama besar pemain fintech peer-to-peer (P2P) lending, yaitu Amartha, KoinWorks, Investree, dan Crowde.

Mandiri Capital juga berinvestasi ke platform kasir digital iSeller dan Yokke, financial planning Halofina, serta beberapa payment gateway seperti PTEN, Cashlez, raksasa ride-hailing Gojek, serta Mekari yang merupakan platform SaS layanan keuangan pembukuan dan akuntansi UMKM secara digital.

"Tahun ini dari portofolio kelihatannya ada dua yang mau fundraising. Kita lagi penjajakan. Jadi ibaratnya kita sudah punya anak 15, masa tidak kita perhatiin, malah nyari yang baru terus. Justru mereka-mereka ini yang jangan sampai lepas," ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa MCI tengah menjajaki beberapa startup yang telah mempresentasikan diri, serta terus mencari platform Insurtech yang punya karakteristik inovasi baru dalam proses bisnis atau produk.

"Tapi ingat, kita lebih suka yang bukan early stage banget, ya. Lebih ke series A atau B, bukan siege stage. Kalau awal banget, kita masih perlu lebih liat track record mereka apakah sustainable atau tidak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini