BRI Micro & SME Index: UMKM Optimistis Kondisi Lebih Baik

Bisnis.com,17 Mei 2021, 10:18 WIB
Penulis: Media Digital
Foto: dok. Bank BRI

Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas bisnis dan prospek pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin membaik pada kuartal I/2021. Pemulihan itu memberikan sinyal positif semakin pulihnya perekonomian nasional yang sempat tertekan akibat pandemi Covid-19.

Membaiknya kondisi pelaku UMKM dan mulai bergeraknya roda perekonomian nasional juga terekam jelas dalam publikasi BRI Micro & SME Index (BMSI) terbaru yang dapat diakses melalui tautan https://bri.co.id/bmsi.

BMSI mencatat adanya kenaikan signifikan Indeks Aktivitas Bisnis (IAB), Indeks Ekspektasi Aktivitas Bisnis (IEAB), dan Indeks Sentimen Bisnis (ISB) per kuartal I tahun ini dibandingkan dengan kuartal IV/2020.

BMSI meningkat menjadi 93,0 dari sebelumnya 81,5 pada kuartal IV/2020.

Selain itu, pelaku UMKM juga makin optimis terhadap prospek usahanya yang ditunjukkan oleh meningkatnya indeks ekspektasi BMSI menjadi128,0 dari sebelumnya 105,4 pada kuartal IV/2020.

Sejalan dengan kenaikan BMSI dan ekspektasinya, persepsi pelaku UMKM juga meningkat terhadap perekonomian secara umum. ISB pelaku UMKM meningkat signifikan menjadi 115,5 dari sebelumnya 90,2 pada kuartal IV/2020.

Kenaikan IAB, IEAB, dan ISB menunjukkan mulai berputarnya aktivitas UMKM di lapangan, tingginya optimisme mereka atas kondisi yang lebih baik ke depannya, serta terjaganya pandangan positif pelaku usaha terhadap kebijakan pemerintah dan kondisi perekonomian secara umum.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa mulai pulihnya UMKM sebagai penggerak utama roda perekonomian Indonesia merupakan pertanda positif bagi perekonomian nasional.

“Berdasarkan riset BMSI terbaru dari BRI Research Institute, kami optimistis ke depannya perbaikan kondisi ekonomi bisa semakin cepat terjadi, dan status resesi akibat pandemi segera berakhir di Indonesia. BRI akan terus mendorong UMKM sebagai penggerak pada proses pemulihan ini,” ujarnya.

Optimisme yang tergambar melalui riset tersebut disebabkan sejumlah hal. Pertama, meningkatnya aktivitas masyarakat karena infeksi baru dan kasus aktif Covid-19 terus turun, di tengah makin meluasnya vaksinasi. Kedua, naiknya produksi sejumlah barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Imlek dan menjelang Idulfitri.

Ketiga, terjadinya panen raya di sejumlah daerah yang mendorong kenaikan harga komoditas. Keempat, perbaikan kondisi terjadi akibat relaksasi dari pemerintah kepada pengusaha sektor properti dan relaksasi pembelian rumah baru.

Meski sinyal positif sudah terlihat dan aktivitas bisnis UMKM yang semakin membaik, masih ada pelaku UMKM yang mencatatkan penurunan kinerja.

“Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, BRI menyiapkan cadangan yang mencukupi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk itu. Di sisi lain, data terbaru menunjukkan sudah banyak nasabah BRI yang mendapat restrukturisasi bisa pulih dan terhindar dari status kredit macet,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Media Digital
Terkini