Penggunaan Vaksin AstraZeneca CTMAV547 Disetop Sementara, Ini Kata Ahli

Bisnis.com,18 Mei 2021, 08:39 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Ilustrasi vaksin AstraZeneca/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah adanya kasus kematian pria penerima vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 karena pembekuan darah, Kementerian Kesehatan memutuskan menghentikan sementara penggunaan vaksin tersebut meskipun tak cukup bukti bahwa peristiwa tersebut akibat vaksin.

Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan pada prinsipnya vaksin AstraZeneca aman dan masih sangat boleh digunakan.

“Kejadian pembekuan darah dari vaksin ini juga sangat jarang dan dapat diobati pada beberapa kasus di Eropa. Pun yang diduga bermasalah hanya Batch CTMAV547 saja,” kata Zubairi melalui akun Twitternya, Senin (17/5/2021).

Terkait keputusan Kemenkes untuk penghentian sementara, Zubairi menjelaskan hal itu dilakukan untuk memastikan dulu, sembari menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM.

Adapun, yang dihentikan sementara ada sebanyak 400.000-an dosis. Sisanya, sekitar 3 jutaan dosis masih tetap digunakan.

Zubairi menjelaskan dalam catatannya sampai 28 April 2021, kasus pembekuan darah juga sangat jarang. Misalnya di Inggris, kejadiannya 10,5 per satu juta dosis dari dosis pertama atau sekitar 242 kejadian.

“Pembekuan darah yang paling sering terjadi di pembuluh darah vena otak. Istilahnya CVST atau cerebral venous sinus thrombosis. Ini bisa menyebabkan kematian disertai penurunan jumlah trombosis,” ujarnya.

Pembekuan darah juga cenderung lebih sering terjadi pada orang dengan lupus (odapus).

“Studi menyatakan odapus juga berisiko mengalami gangguan jantung. Sebab itu, odapus harus memenuhi syarat sebelum menerima AstraZeneca,” jelasnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan sementara penggunaan dan distribusi vaksin AstraZeneca Batch (kumpulan produksi) CTMAV547.

Penghentian sementara vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 tersebut merupakan imbas dari kasus kematian salah satu warga DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan dan BPOM akan melakukan pengujian toksisitas dan sterilitas. BPOM juga melakukan hal tersebut sebagai upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.

“Tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangan resmi, Minggu (16/5/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini