Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) digadang-gadang dapat mengakuisisi nasabah lebih banyak dari merger Gojek dan Tokopedia yang resmi diumumkan kemarin, Senin (18/5/2021).
Gojek melalui anak usahanya yakni PT Dompet Karya Anak Bangsa menggenggam kepemilikan saham di Bank Jago sebesar 21,40 persen.
Analis Senior Sucor Sekuritas Edward Lowis mengatakan dampak dari merger Gojek dan Tokopedia semestinya positif untuk Bank Jago. Adanya merger tersebut akan memperluas pangsa pasar untuk Bank Jago ke depannya.
Edward menjelaskan Tokopedia memiliki pengguna aktif bulanan mencapai 100 juta, termasuk lebih dari 10 juta merchant UMKM. Sementara Gojek sendiri hanya memiliki pengguna aktif lebih dari 30 juta, termasuk 2 juta driver dan 900.000 merchant UMKM.
"Kita harap Bank Jago bisa mendapatkan akses untuk menjaring nasabah potensial ini ke depannya," sebut Edward kepada Bisnis, Selasa (18/5/2021).
Sebelumnya dalam riset 19 April 2021, Sucor Sekuritas mengeluarkan tiga skenario valuasi Bank Jago, berdasarkan seberapa luas bank dapat menjangkau calon pelanggannya.
Valuasi startup fintech biasanya dihitung berdasarkan penggunanya, yang mana di negara maju berkisar dari US$1.200 per pengguna, sedangkan di negara berkembang US$295 per pengguna.
Salah satu skenario yang lebih memungkinkan, analis memperkirakan Bank Jago dapat memanfaatkan ekosistem Gojek dan Tokopedia.
Penggabungan itu bisa memberikan potensi yang sangat besar bagi ARTO mengingat Tokopedia memiliki pengguna aktif bulanan yang sangat besar tembus 90 juta. Juga sebagai situs e-commerce terbesar kedua di Indonesia setelah Shopee berdasarkan jumlah pengguna aktif.
Hal ini dapat membantu meningkatkan nilai transaksi melalui Bank Jago. Dengan asumsi bahwa Bank Jago dapat mendaftarkan 50 juta pengguna (60 persen dari pengguna aktif bulanan Tokopedia) dengan nilai yang sama per pengguna US$295, valuasinya bisa mencapai US$14,8 miliar atau Rp213,9 triliun (setara dengan Rp15.435 per saham).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel