Bankir Mandiri (BMRI) Berbagi Pandangan soal Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo

Bisnis.com,19 Mei 2021, 15:05 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Gojek dan Tokopedia merger menjadi Grup GoTo / Tech Crunch.

Bisnis.com, JAKARTA - Merger Gojek dan Tokopedia yang membentuk perusahaan GoTo dinilai tidak akan menjadi pesaing bank dalam hal layanan pembayaran.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan Gojek dan Tokopedia yang resmi merger dan membentuk perusahaan bernama GoTo menjadi fenomena baru. Namun dia melihat ini masih episode antara, belum kepada tujuan akhir.

"Kami masih melihat beragam dinamika, mutasi, perubahan bentuk, transformasi. Kita masih akan terus melihatnya," katanya menanggapi aksi merger Gojek dan Tokopedia, dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Rabu (19/5/2021).

Dari sisi layanan pembayaran, menurutnya, perbankan tidak merasa tersaingi dengan kehadiran GoTo. Sebab, perbankan dan fintek memiliki pangsa pasar masing-masing. Di samping itu, 'kue' layanan pembayaran adalah 'kue' yang paling kecil dan memberikan fee paling sedikit.

"Justru yang paling besar adalah dari sisi yang ada di e-commerce dan dari sisi yang dimiliki di Gojek karena dia sudah multifunction dan bisa masuk tidak hanya kepada jasa layanan antar pick up dan sebagainya. Dan ini nanti bergandeng pula yang ada di e-commerce di Tokopedia. Ini akan lebih seru," katanya.

Kehadiran layanan pembayaran fintek membuat bisnis consumer banking di perbankan akan selalu menyesuaikan diri. Bank-bank menyikapi perubahan tren transaksi di masyarakat dengan pelan-pelan melakukan perubahan dari layanan fisik sampai akhirnya masuk ke digital.

Panji menunjukkan fakta-fakta bahwa bank khususnya di ritel dan consumer banking, telah menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Bank memiliki customer care di mana nasabah tidak perlu lagi datang ke cabang untuk melakukan pembukaan rekening.

Di samping itu, transaksi yang dilakukan di ATM sudah turun. Bahkan, saat ini mobile banking Mandiri Livin sudah lebih tinggi dari ATM. Menurutnya, hal ini bagus untuk bank sehingga cost efficiency ratio membaik.

"Jadi, dengan dipicu revolusi digital 4.0, banking juga menyesuaikan diri dan ada fintek di tengah yang selalu berdinamika dan membuat sesuatu yang baru, maka insan di perbankan tidak akan berdiam diri, dia akan memiliki market tersendiri dan jangan lupa segmenya banyak," imbuhnya.

Menurutnya, kehadiran perusahaan bentukan hasil merger itu baru menggarap dari segmen ritel dan konsumer. Sementara bank masih memiliki bisnis di segmen commercial banking dan corporate banking yang memerlukan equity sangat besar dan masih didominasi oleh bank.

"Ini bukan berarti kami sangat percaya diri di situ, tetapi kalau dari sisi payment semua orang tahu itu uang lewat, fee-nya kecil, terjadi perang fee, sehingga strategi bank juga tidak ke situ. Bank akan melihatnya justru buat yang konsumer supaya bagaimana agar tabungan dan giro lebih lengket kepada bank dengan memberikan layanan yang lebih excellence," ujarnya.

Terakhir, Panji mengatakan periode kompetisi antara bank dengan fintek sudah berlalu. Pada awalnya memang bank merasa berkompetisi, tetapi belakangan ternyata bank melakukan investasi besar di digital.

"Klien bank juga salah satunya para fintek, kami saling bersimbiosis di dalam industri pembayaran dan keuangan yang ada. Kami menyadari ini deal besar, biasanya deal besar memerlukan dukungan perbankan yang besar," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini