Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan bahwa utang luar negeri (ULN) swasta tumbuh melambat di kuartal I/2021 yaitu 2,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year/yoy. Akan tetapi melambat dari pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 3,8 persen yoy.
“Hal ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 5,2 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 6,6 persen yoy,” katanya dikutip dari laman BI, Jumat (21/5/2021).
Erwin menjelaskan bahwa pertumbuhan ULN lembaga keuangan terkontraksi semakin dalam menjadi minus 7,1 persen yoy dari minus 5,7 persen yoy dari kuartal IV/2020.
“Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada kuartal I/2021 mencapai US$209,4 miliar atau sedikit lebih tinggi 0,6 persen qtq [quarter to quarter] dibandingkan dengan posisi pada kuartal IV/2020,” jelasnya.
Berdasarkan sektornya, Erwin menuturkan bahwa ULN swasta terbesar dengan pangsa mencapai 77,4 persen dari total disumbang sektor jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.
“ULN tersebut masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78,2 persen terhadap total ULN swasta,” ucapnya.
Sementara itu, ULN Indonesia pada kuartal I/2021 tumbuh 7 persen yoy. Ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan kuartal sebelumnya, yaitu 3,5 persen yoy.
Posisinya pada akhir kuartal I/2021 sebesar US$415,6 miliar, turun 0,4 persen qtq dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu US$417,5 miliar.
Dengan realisasi tersebut, struktur ULN Indonesia tetap sehat yang didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN juga tetap terkendali tercermin dari rasio terhadap produk domestik bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 39,1 persen.
“Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa mencapai 89,0 persen dari total ULN,” papar Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel