ALFI: Layanan Logistik Efisien, Ekspor Impor Tumbuh

Bisnis.com,22 Mei 2021, 15:55 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Suasana Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menuturkan kinerja layanan logistik yang semakin efisien saat ini turut mendongkrak tumbuhnya aktivitas ekspor impor RI pada April 2021.

Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan pertumbuhan tersebut juga ditopang kian efisiennya layanan ekspor impor di pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia.

"Kita harapkan kondisi seperti ini bisa terus berlangsung sehingga target pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai pemerintah pada tahun ini bisa terwujud," kata Yukki, Sabtu (22/5/2021).

Dia menegaskan bahwa kinerja logistik nasional akan semakin meningkat pada masa mendatang dengan adanya Implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) yang akan juga membuat proses delivery order atau DO kegiatan ekspor impor akan semakin cepat.

Sejak awal, lanjutnya, ALFI tetap berkomitmen mendukung sepenuhnya implementasi NLE karena dengan platform logistik terpadu seperti itu semua layanan proses bisnis logistik ekspor impor dapat terintegrasi dengan semua pihak terkait. Hal ini akan meberikan efisiensi layanan logistik ekspor impor.

Yukki menuturkan komitmen Pemerintah RI yang saat ini terus mengupayakan delapan pelabuhan di Indonesia dapat segera terintegrasi dengan sistem NLE, patut di apresiasi dan didukung oleh semua stakeholders. Delapan pelabuhan itu di antaranya Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Patimban (Jawa Barat), Tanjung Emas (Jawa Tengah), Tanjung Perak (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Belawan Medan, Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka ekspor maupun impor pada bulan April 2021 mengalami peningkatan signifikan. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, secara year on year (yoy), ekspor tumbuh 51,94 persen menjadi US$18,48 miliar.

Adapun ekspor migas pada April 2021 mencapai US$0,96 miliar dan non-migas US$17,52 miliar yang berasal dari Pertanian US$0,34 miliar, Industri Pengolahan US$14,92 miliar, dan Pertambangan Lainnya  US$2,27 miliar.

Impor barang konsumsi pada bulan April 2021, BPS mencatat sebesar US$1,63 miliar atau naik 12,89 persen month to month (mom) dan secara tahunan juga naik 34,11 persen year on year (yoy). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini