Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Yogyakarta Lampaui Angka Nasional

Bisnis.com,24 Mei 2021, 19:47 WIB
Penulis: Kaled Hasby Ashshidiqy
Selama pandemi virus corona (Covid-19) pengelola Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta merilis jadwal terbaru jam buka./Wikipedia

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Tingkat kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan dengan nasional.

Angka persentase kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta mencapai angka 4,64 persen, sementara nasional hanya di angka 2,5 persen.

Penanggung Jawab Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Dinkes Kota Yogyakarta, drg. Yudiria Amelia, mengatakan tingkat kematian pasien Covid-19 di Yogyakarta tergolong fluktuatif dan cenderung menurun sejak Januari lalu.

Pada Januari dalam sepekan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bisa mencapai 20 pasien. Sementara, sekarang jumlah pasien Covid-19 yang meninggal rata-rata di angka 3-5 pasien per pekan.

"Januari memang cukup tinggi dan sekarang sudah agak menurun karena vaksinasi untuk lansia dan yang lain kan juga sudah jalan," ujarnya, Senin (24/5/2021).

Dia mengungkapkan secara umum pasien Covid-19 yang meninggal itu didominasi oleh mereka yang punya penyakit penyerta dan juga para lansia.

Jumlahnya sekitar 54,6 persen. Namun, dia mengklaim bahwa angka kematian kumulatif pasien Covid-19 telah menurun dibanding pekan sebelumnya yakni sebesar 0,19 persen.

"Artinya kematian bukan murni disebabkan oleh Covid-19. Pasien lebih dulu penyakit dan semakin parah setelah terkena Covid-19 dan rata-rata usianya 50 tahun ke atas," katanya.

Yudiria menambahkan, dalam meminimalisasi pasien Covid-19 yang meninggal pihaknya berusaha mengoptimalkan kebijakan di sektor hulu, yakni berupa penerapan 3 T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

"Intinya kami tetap mengimbau agar penerapan protokol kesehatan tetap selalu dijalankan. Selain itu vaksinasi juga terus diupayakan agar diatas 90 persen. Sekarang kami juga tengah menggencarkan tracing agar upaya memutus mata rantai penyebaran bisa dilakukan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini