Kejar Herd Immunity, Ketersediaan Vaksin Capai 46,2 Persen

Bisnis.com,25 Mei 2021, 14:49 WIB
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Ilustrasi - Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac secara drive thru untuk lansia di kawasan Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/3/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 8 juta dosis tambahan bahan vaksin atau bulk Sinovac dari China tiba di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (25/5/2021).

Tambahan 8 juta dosis vaksin ini membuat total stok vaksin yang telah tiba di Indonesia, termasuk yang sudah disuntikkan, mencapai 83,9 juta dosis. 

Angka tersebut terdiri atas vaksin Sinovac sekitar 76 juta dosis, AstraZeneca 6,41 juta, dan Sinopharm satu juta dosis.

Untuk mengejar target kekebalan kelompok alias herd immunity, pemerintah memproyeksikan kebutuhan vaksin untuk 70 persen penduduk Indonesia berkisar 181,5 juta dosis. Artinya, jumlah dosis yang ada saat ini sudah berkisar 46,22 persen dari target.

"Pemerintah akan selalu berusaha menjaga ketersediaan stok vaksin, agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan," kata Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam konferensi pers Selasa (25/5/2021).

Airlangga menegaskan, meski tambahan dosis terus bertambah, program vaksinasi tidak akan berjalan lancar bila tidak ada kewaspadaan.

Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas serta interaksi.

"Kita harus terus waspada bahwa penyakit ini masih ada, dan juga gelombang kedua dan ketiga sudah terjadi di negara lain," tambahnya.

Airlangga menggarisbawahi bahwa prioritas program vaksinasi masih tetap menyasar tenaga kesehatan, warga lanjut usia dan petugas publik.

"SDM kesehatan sudah [menerima] 1,5 juta dosis pertama, dosis kedua 11,4 juta. Lansia dosis pertama 3,1 juta, dosis kedua 2,1 juta, dan petugas publik vaksinasi dosis pertama 10,4 juta, dosis kedua sudah 6,5 juta jiwa," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini