Hero Supermarket (HERO) Bakal Sulap Gerai Giant Jadi IKEA

Bisnis.com,25 Mei 2021, 13:17 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Gerai IKEA Alam Sutea./hero.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) berencana mengubah sejumlah gerai Giant menjadi IKEA.

Presiden Direktur Hero Supermarket Group Patrik Lindvall memutuskan hal tersebut dengan meyakini bahwa IKEA yang menjalankan bisnis di sektor rumah tangga untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. 

“Kami tetap meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi,” kata Patrik dalam keterangan resmi, Selasa (25/5/2021). 

Sebelumnya Patrik menyebutkan bahwa popularitas format hypermarket seperti Giant saat ini mengalami penurunan, baik di Indonesia maupun secara global. 

Pada keterangan resmi disebutkan perseroan akan mengubah lima gerai Giant menjadi IKEA yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan. 

Sementara itu, gerai Giant lainnya akan ditutup pada akhir Juli 2021, sementara HERO akan memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang disebutkan memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant. 

Jelang penutupan Juli 2021, perseroan mengakui negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung. Perseroan juga mengungkapkan sedang mempertimbangkan mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket. 

Patrik menargetkan dalam kurun waktu dua tahun, HERO akan menggandakan empat kali  lipat jumlah gerai IKEA dibandingkan tahun 2020. Sementara untuk akhir tahun 2022 perseroan menargetkan membuka setidaknya 100 gerai Guardian baru. 

Sekadar informasi, Hero Supermarket Group pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1971 oleh Muhammad Saleh Kurnia dengan toko pertama di Jalan Faletehan, Jakarta. 

Pada perdagangan Selasa (25/5/2021), saham HERO terpantau menurun 0,51 persen atau 5 poin, menempatkannya di posisi Rp980 pada penutupan sesi I, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4,10 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini