Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. memastikan proses penyatuan sistem layanan berjalan lancar. Layanan dan produk secara nasional yang telah dimulai sejak 1 Februari 2021 dan rencananya akan berlanjut hingga 30 Oktober 2021.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perseroan telah melakukan training, sharing knowledge IT, hingga persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi.
"Dalam proses tersebut nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia. Untuk fasilitas kartu, buku tabungan dan deposito, nasabah bisa melakukan migrasi secara bertahap hingga 31 Oktober 2021," katanya, dalam siaran pers BSI, Selasa (25/5/2021).
Selama proses migrasi, Hery menyampaikan nasabah bank asal tak perlu khawatir sulit bertransaksi. BSI menjamin nasabah masih dapat menggunakan kartu ATM dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang terkait berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi.
Nasabah dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal. Selain itu, nasabah dapat menggunakan ATM dari jaringan yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.
Emiten berkode saham BRIS itu menargetkan pada 1 November 2021 seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi. Hingga akhir 2021 BSI menjamin 100% nasabah bank asal akan memiliki akun di sistem baru bank syariah milik Himbara tersebut.
Nasabah pun bisa melakukan migrasi rekening secara digital dengan aplikasi BSI Mobile, atau hadir langsung ke kantor cabang BSI. Adapun migrasi rekening via digital bisa dilakukan pula melalui call center 14040, Whatsapp Business BSI, dan live chat Asiyah. Dalam periode migrasi nasabah dapat menyampaikan informasi bila terdapat perubahan nomor telepon dan surat elektronik (surel).
Untuk memperlancar proses migrasi, BSI melakukan beberapa pendekatan di antaranya melalui media online yaitu direct message ke nasabah, media sosial hingga surel. Hal ini agar nasabah mendapatkan informasi terkait jadwal migrasi dengan tepat.
Dalam perkembangan lain, BRIS pun memastikan memperluas layanan tetap berjalan. Bank syariah terbesar di Indonesia ini migrasikan 1,18 juta rekening guna memperkuat pelayanan kepada nasabah di regional Semarang, yang meliputi Semarang Kota, Semarang Raya, Solo, Yogyakarta dan Purwokerto.
Jika dirinci, total rekening yang akan dimigrasikan tersebut berasal dari 62 cabang legacy BNI Syariah dan BRI Syariah serta mendapat dukungan penuh dari 50 outlet legacy Mandiri Syariah. Langkah strategis itu bukan tanpa alasan.
Hery mengatakan, integrasi sistem layanan di Regional Semarang merupakan komitmen perusahaan mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat. Penyatuan sistem layanan Regional Semarang juga merupakan rangkaian dari proses roll out BSI.
“Keberhasilan merger tidak hanya diukur dari sisi bagaimana kita menggabungkan organisasi tiga bank asal secara legal tetapi juga kemampuan menggabungkan dari sisi teknikal operasional dan jaringan,” kata Hery.
Menurut Hery penyatuan sistem layanan ini mencakup migrasi rekening nasabah, kartu ATM, hingga mobile dan internet banking. Perseroan pun menjamin proses tersebut mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah. Selama proses integrasi sistem layanan, BSI memastikan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa.
Oleh karena itu, untuk memastikan proses integrasi sistem layanan berjalan dengan baik Hery melakukan kunjungan ke BSI Area Yogyakarta pada Selasa (25/5/2021). Dalam kunjungannya, Hery juga melakukan silaturahmi dengan para stakeholder di antaranya adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana X, Rektor Universitas Gajah Mada Panut Mulyono, dan Executive Director Shafiec Brian Edityanto.
Dia pun menjelaskan, dengan selesainya penggabungan 62 cabang Jawa Tengah membuka kesempatan lebih besar bagi Regional Semarang untuk memberikan pelayanan terbaik ke nasabah. Selain itu, penggabungan ini diharapkan menggenjot pertumbuhan bisnis, model operasional dan layanan di seluruh outlet Regional Semarang yang sesuai dengan standardisasi BSI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel