Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) di bawah komando Garibali Thohir mencari sindikasi untuk memuluskan jalan peningkatan kapasitas produksi menembus 80 juta ton pada 2012.
Adaro Energy resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2008. Beberapa saat sebelum mengeksekusi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Garibaldi atau lebih dikenal Boy Thohir buka-bukaan soal rencana ekspansi perseroan.
Rencana Boy Thohir untuk Adaro Energy terekam dalam pemberitaan Koran Bisnis Indonesia edisi 27 Mei 2008 di artikel berjudul ‘Genjot produksi, Adaro cari utang sindikasi US$375 juta’.