Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan perlunya sinergi dan kerja sama untuk mewujudkan visi peta jalan bank syariah 2020-2025.
Adapun, visi roadmap perbankan syariah 2020-2025 adalah mewujudkan perbankan syariah yang berdaya tahan (resilient), berdaya saing tinggi, dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan pembangunan sosial.
Untuk mencapai visi tersebut ada tiga pilar yang harus dipenuhi, yaikni penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekosistem ekonomi syariah, serta penguatan perizinan, pengaturan dan pengawasan.
Menurut Wapres dalam melaksanakan tiga pilar tersebut perlu sinergi dan kerja sama semua pihak terkait. Dengan begitu visi roadmap perbankan syariah 2020-2025 benar-benar dapat terwujud.
“Implementasi ketiga pilar dari roadmap perbankan syariah 2020-2025 tentu membutuhkan sinergi dan kerja sama antara semua pihak yang terkait,” ungkap Wapres, dikutip dari wapresri.go.id.
Wapres menekankan soal sinergi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator, Kementerian dan Lembaga, Industri Perbankan Syariah dan berbagai pihak terkait lainnya.
Hal itu disampaikan Wapres dalam sambutannya saat menghadiri Acara Halal Bi Halal secara virtual dengan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Jumat (28/05/2021).
Wapres menguraikan, pilar pertama yakni penguatan identitas perbankan syariah dilakukan melalui sejumlah inisiatif strategis.
Wapres menyebut soal penguatan nilai-nilai syariah, pengembangan produk yang unik dan berdaya saing tinggi, penguatan permodalan dan efisiensi, serta akselerasi digitalisasi perbankan syariah.
“Penguatan nilai-nilai syariah perlu dilakukan secara menyeluruh baik dari sisi operasional maupun sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, saya mengharapkan sejumlah upaya seperti penyusunan kode etik bankir syariah dan sertifikasi kompetensi bankir syariah dapat segera dilaksanakan,” urai Wapres.
Ia pun berharap OJK selaku regulator dapat berperan dan memfasilitasi percepatan perizinan produk dan layanan hasil inovasi pengembangan produk perbankan syariah.
“Pengembangan produk yang unik dan berdaya saing antara lain dengan penciptaan produk yang memberikan nilai tambah bagi nasabah," imbuhnya.
Terkait pilar kedua yakni sinergi ekosistem ekonomi syariah, Wapres menegaskan perbankan syariah diharapkan dapat memberikan layanan dan produk berdaya saing tinggi dan memenuhi kebutuhan ekosistem ekonomi syariah lainnya. Dalam hal in, Wapres menyebut industri halal, keuangan sosial syariah, dan bisnis syariah.
“[Hal ini] dilakukan melalui sejumlah inisiatif strategis yakni sinergi dengan sektor industri halal, sinergi antar lembaga keuangan syariah, sinergi dengan lembaga keuangan sosial syariah, sinergi dengan Kementerian/Lembaga, dan berpartisipasi dalam peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam kerangka ekosistem ekonomi syariah,” jelasnya.
Wapres menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen mendorong terciptanya kesetaraan perlakuan antara bank konvensional dan bank syariah. "Agar bank syariah bisa lebih kompetitif,” tambahnya.
Terkait pilar ketiga, yaitu penguatan perizinan, pengaturan dan pengawasan. Wapres menyebutkan pemerintah berharap OJK dapat merealisasikan sejumlah inisiatif strategis.
Misalnya, ujar Wapres, akselerasi proses perizinan melalui adopsi teknologi, pengembangan pengaturan yang kredibel dan adaptif, serta peningkatan efektivitas pengawasan.
“Pemerintah akan mendukung dan memfasilitasi berbagai upaya yang dibutuhkan guna mewujudkan perizinan, pengaturan dan pengawasan industri perbankan syariah yang semakin baik ke depannya,” tegasnya.
Wapres juga berharap Dewan Pimpinan Pusat Asbisindo terus berkomitmen memperjuangkan kepentingan seluruh anggotanya serta turut berperan mewujudkan Visi Roadmap Perbankan Syariah 2020-2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel