Morgan Stanley Hengkang, Ekonom Ungkap Dampaknya bagi Indonesia

Bisnis.com,28 Mei 2021, 21:05 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Pengunjung menggunakan ponsel saat berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Persepsi Investor terhadap Indonesia dinilai tidak akan terdampak menyusul langkah Morgan Stanley yang pergi dari dunia broker saham domestik.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan keputusan Morgan Stanley untuk undur diri dari bisnis broker saham di Indonesia merupakan murni pilihan bisnis. Menurut Yusuf, kemungkinan hengkangnya broker asal AS ini akibat kondisi fundamental ataupun industri keuangan Indonesia sangat kecil.

Menurutnya, salah satu dampak yang akan terasa ke investor adalah kehilangan salah satu broker yang dapat digunakan dalam melakukan transaksi di pasar saham.

“Apalagi kita tahu bahwa Morgan Stanley adalah salah satu broker asing di Indonesia. Dalam perkembangannya, Morgan Stanley juga memberikan rekomendasi berupa riset terhadap dinamika pasar keuangan di Indonesia,” katanya saat dihubungi pada Jumat (28/5/2021).

Kendati demikian, menurut Yusuf persepsi investor terhadap langkah Morgan Stanley diyakini tidak akan terdampak secara signifikan. Ia menjelaskan, persepsi investor pada tahun ini masih akan dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi di dalam negeri.

Ia menambahkan, investor juga akan memantau beberapa aspek perekonomian global seperti ekspektasi inflasi di AS, dan juga kondisi geopolitik seperti di timur tengah dan yang melibatkan AS dan China.

Yusuf menambahkan, kedepannya tren peningkatan investasi di pasar modal domestik masih dapat berlanjut. Hal ini salah satunya ditopang oleh prospek perekonomian Indonesia yang diproyeksikan akan menjadi 5 besar perekonomian dunia dalam 20 tahun ke depan.

Hal tersebut, lanjutnya, berarti perekonomian Indonesia akan tumbuh cukup signifikan dengan didorong sejumlah faktor seperti bonus demografi, dan reformasi struktural yang terus diupayakan.

“Namun, perlu diperhatikan juga bahwa dalam upaya mendorong investasi di pasar modal, pendalaman pasar keuangan dalam negeri juga menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini