Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia (AJRI) tetap fokus kepada bisnis utama, yaitu sebagai penyedia asuransi kredit bagi masyarakat yang menjadi kontributor terbesar.
Perseroan juga melakukan diversifikasi dalam penetrasi bisnis melalu kanal digital untuk mempercepat pembentukan ekosistem baik internal maupun eksternal.
“Di era digital ini, perseroan melakukan langkah strategis dalam transformasi teknologi dengan terjun dalam pengembangan insuretech yang didukung penuh oleh perusahaan induk melalui lini bisnis digital RELI.ID,” kata Prihantoro, Direktur Utama AJRI, melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/5/2021).
Hal itu, sambungnya, tentunya pencapaian tersebut dicapai adalah atas kerja keras dan sumbangsih setiap pemangku kepentingan perseroan selama Tahun Buku 2020.
“Di tengah pandemi Covid-19 dan perekonomian nasional yang menghadapi tekanan, AJRI masih terus bertumbuh dan berkontribusi terhadap industri perasuransian nasional yang menjadi salah satu tulang punggung industri keuangan di Indonesia,” jelasnya.
AJRI telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 pada Kamis, 27 Mei 2021. AJRI berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sejumlah Rp15,7 miliar pada Tahun Buku 2020. Laba bersih setelah pajak perseroan naik sebesar 149 persen dari Tahun Buku 2019 sebesar Rp6,3 miliar.
Kontribusi terhadap kenaikan laba bersih setelah pajak perseroan adalah adanya kenaikan Premi Bruto sebesar 74 persen dari periode sebelumnya dan perseroan juga menerapkan konsep manajemen risiko di lini operasi, underwriting dan manajemen klaim yang menghasilkan portofolio lebih sehat.
Selain itu, perseroan juga berhasil melakukan efisiensi beban usaha dan administrasi dengan penurunan sebesar 49 persen dari periode sebelumnya.
Hal tersebut merupakan indikator bahwa asuransi jiwa masih menjadi pilihan dan kebutuhan yang penting bagi masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel