PDIP Ogah Koalisi, PKS Ingin Polarisasi Politik Direlaksasi

Bisnis.com,31 Mei 2021, 06:57 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kanan) dan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (kiri) berfoto bersama sebelum memulai pertemuan di Kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta, Rabu (28/4/2021)./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan keinginannya untuk melakukan relaksasi polarisasi politik yang terjadi sebagai imbas pemilihan keoala daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

Pernyataan Syaikhu itu dikeluarkan usai munculnya statemen dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto seperti diketahui mengungkapkan bahwa partainya tidak mungkin berkoalisi dengan PKS lantara perbedaan ideologi di antara keduanya.

Syaikhu mengatakan bahwa partainya secara maraton melakukan silaturahim kebangsaan dengan seluruh partai politik yang memiliki kursi di parlemen.

Dia menyebut, sikap oposisi bukan berarti terus melestarikan polarisasi politik yang justru kontraproduktif terhadap kebersamaan sesama anak bangsa. Kompetisi politik di alam demokrasi adalah hal yang lumrah. Namun, kompetisi politik ini harus didasar semangat kebangsaan yang lebih tinggi.

"Kepentingan bangsa tetap yang harus diutamakan. Kita memiliki tugas sejarah untuk mewariskan rasa persatuan dan persaudaraan di tengah masyarakat," ujar Syaikhu dilansir dari laman resmi PKS, Senin (31/5/2021).

Selain relaksasi polarisasi politik, Silaturahim Kebangsaan PKS adalah manifestasi dari jalan Islam Rahmatan Lil Alamin. Syaikhu menekankan, Islam sebagai Rahmat sekalian alam tidak boleh hanya menjadi jargon atau slogan, tetapi harus terealisasikan dalam sikap dan tindakan.

"Silaturahim kebangsaan ini adalah salah satu manifestasi tersebut. Kita harus rajin berkomunikasi dan bersilaturahim dengan berbagai elemen kebangsaan," papar dia.

Silaturahim Kebangsaan, papar Syaikhu, juga salah satu ikhtiar memitigasi berbagai stigma yang dilekatkan oleh pihak pihak yang tidak menginginkan keberadaan PKS. Silaturahim kebangsaan akan mencairkan ketegangan politik, membuka kran komunikasi politik yang tersumbat dan mengikis prasangka prasangka buruk antar anak bangsa.

"Oleh karena itu, silaturahim kebangsaan ini harus sering kita lakukan di berbagai level kepemimpinan partai mulai dari tingkat nasional, wilayah hingga daerah. Silaturahmi tidak harus formal, komunikasi informal juga tidak kalah penting," tegasnya.

Syaikhu menuturkan, silaturahim kebangsaan juga akan menjadikan sikap politik kita semakin moderat. Karena dengan silaturahim kebangsaan, PKS membangun titik temu dengan berbagai elemen bangsa, dan menghormati berbagai perbedaan.

"Sikap moderat ini akan menjadikan kita bisa membangun sinergi dan kesepakatan di tengah perbedaan pandangan dan sikap politik," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini