Nakes Cilacap Terinfeksi Covid-19 Tak Terpapar Varian India

Bisnis.com,31 Mei 2021, 16:46 WIB
Penulis: Alif Nazzala R.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambangi Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus, Senin (31/5). Salah satu wilayah RT di desa tersebut menjadi zona merah penyebaran covid./Dok Pemprov Jateng

Bisnis.com, KUDUS - Sejumlah tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang terkonfirmasi positif Covid-19 usai merawat 13 ABK asal Filipina dinyatakan tak terpapar virus B.16.17.2 asal India.

Kabar itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat sidak penanganan Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kudus, Senin (31/5/2021).

"Setelah kita tes, nakes yang tertular dari pasien ABK Filipina itu alhamdulillah tidak ada varian baru. Setelah kita tes genome squencing, alhamdulillah tidak terpapar itu (B.16.17.2)," kata Ganjar melalui siaran persnya.

Pengetesan genome squencing itu dilakukan pada 12 nakes di Cilacap yang positif usai menangani ABK asal Filipina. Pengetesan dilakukan di laboratorium Universitas Gadjah Mada.

Meski begitu, Ganjar menegaskan bahwa varian baru Covid-19 asal India itu sudah ada di Jawa Tengah. Kasus itu dibawa oleh para ABK berkewarganegaraan Filipina yang bongkar muat di pelabuhan Cilacap.

"Sudah ada (varian baru), kan sudah ada yang meninggal. Tapi orang Filipina. Hanya ABK itu saja (yang terpapar varian baru Covid-19)," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan tenaga kesehatan RSUD Cipacap dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 usai merawat atau berinteraksi dengan 13 AbK asal Filipina. Padahal diketahui, ABK tersebut terkonfirmasi virus varian baru asal India, B.16.17.2.

Dari kejadian itu, sejumlah nakes tersebut kemudian dicek dengan genome squencing untuk mengetahui apakah terpapar virus varian baru tersebut. Proses pengetesan dilakukan di laboratorium UGM. Dan dari hasil pengetesan itu, dipastikan bahwa para nakes tersebut tidak terpapar virus varian baru. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini