Olah Sampah Plastik, NTB Produksi 600 Liter Solar per Hari

Bisnis.com,31 Mei 2021, 11:53 WIB
Penulis: Newswire
Mesin pengolah sampah plastik menjadi solar yang dikembangkan oleh PT. Geo Trash Management.

Bisnis.com, MATARAM - Nusa Tenggara Barat berhasil memproduksi bahan bakar ramah lingkungan berupa solar dari pengolahan sampah yang dikembangkan di Science Dan Technology Industrial Park (STIPARK) Lombok.

Produksi solar dari pengolahan sampah dilakukan oleh PT.Geo Trash Management dengan teknologi mesin berkapasitas 2 ton yang mampu mengolah 1 ton sampah. Direktur dan Project Manager PT. Geo Trash Management Mr. Andrew Sinclair menjelaskan mesin produksi dioperasikan dengan memanfaatkan tenaga listrik dari PLN.

"Mesin mampu beroperasi selama 8 jam per hari dengan produksi 600 liter solar atau dexlie dengan kualitas euro3," jelas Andrew, Senin (31/5/2021).

Bahan baku produksi solar berasal dari plastik seperti kantong plastik, bahan karet seperti ban bekas yang tidak terpakai. Sedangkan sampah botol plastik yang berasal dari bahan Polyethylene terephthalate dan Polyvinyl Chloride tidak digunakan. Penyediaan bahan baku produksi solar, PT Geo Trash Management bekerjasama seluruh bank sampah di NTB.

Andrew menjelaskan mesin pengolahan sampah dengan sistem pirolisis merupakan satu-satunya di dunia. Kerja mesin ini dengan proses pirolisis menghasilkan cairan dan gas, kemudian cairan sampah diproses lagi untuk memisahkan air dan minyak berupa solar. Sisanya dari proses plastik dapat digunakan untuk bahan baku aspal dan ban, sedangkan sisa gas ditangki filtrasi disaring dengan kramik, sehingga udara yang keluar dari proses ini bersih tanpa polusi.

"Mesin pengolah sampah plastik dengan sistem pirolisis jenis ini baru satu-satunya di dunia, dan dioperasikan di NTB Indonesia," Ujar Andrew.

Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah menjelaskan dengan hadirnya mesin pengolahan sampah dengan basis teknologi bisa mengatasi persoalan sampah plastik di NTB. Selain itu, bahan baku sampah plastik bisa memberi dampak ekonomis bagi masyarakat khususnya rumah tangga.

"Dengan hadirnya mesin pengolahan sampah plastik, pengelolaan sampah memiliki hilirisasi, masyarakat tidak boleh lagi melihat sampah plastik sebagai masalah, harus dikelola dengan memilih dan memilah sampah plastik," ujar Rohmi. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini