Hoaks! Hirup Uap Air Laut Bisa Sembuh dari Covid-19

Bisnis.com,01 Jun 2021, 11:47 WIB
Penulis: Zufrizal
Sebuah botol kecil berlabel Vaksin diletakkan di dekat jarum suntik medis di depan tulisan Coronavirus Covid-19 pada (10/4/2020)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA — Baru-baru ini beredar sebuah unggahan berbahasa Korea yang memuat informasi bahwa menghirup uap air laut yang dihasilkan oleh alat pelembab udara seperti humidifier dapat menyembuhkan Covid-19 secara instan.

Faktanya, klaim tersebut tidak berdasar, bahkan cenderung berbahaya. Seperti dilansir dari AFP, Eom Joong-sik, profesor penyakit menular di Universitas Gachon, Korea Selatan, mengatakan bahwa metode yang dijelaskan dalam unggahan itu tidak mungkin efektif untuk membunuh virus Covid-19. 

Eom seperti dikutip dari laman www.kominfo.go.id, Jumat (28/5/2021) bahkan memperingatkan bahwa menggunakan air laut untuk pelembab bisa berbahaya karena air laut bisa terdiri dari komponen yang tercemar dan berbahaya yang bisa merusak tubuh manusia sehingga tidak disarankan menghirup uap dari humidifier yang diisi air laut.

Sebelumnya, sebagian unggahan teks berbahasa Korea yang menyesatkan seperti dikutip dari factcheck.afp.com menyebutkan, “Isi pelembab udara dengan air laut dan hirup uap mineral selama 10 menit. Ini akan menyembuhkan Covid-19 secara instan. Anda dapat menggunakan air asin sebagai gantinya.” 

“Gelombang elektromagnetik yang dilepaskan oleh humidifier akan menghantam mineral di air laut untuk menciptakan elektron dan positron dalam jumlah besar yang menghancurkan struktur protein virus Covid-19 dengan 'penyiksaan listrik'.”

Klaim yang sama telah dibagikan di Facebook dan di Blog Naver.

“Klaim itu salah!” kata para ahli kesehatan kepada AFP.

Eom Joong-sik mengatakan bahwa metode "penyiksaan elektronik" yang dijelaskan dalam postingan itu tidak mungkin efektif untuk membunuh virus.

“Bahkan jika itu bisa membunuh virus, itu akan berisiko karena juga akan merusak sel-sel lain di tubuh kita,” katanya.

“[Menghirup air asin untuk mengobati Covid-19] tidak dilaporkan di bidang penyakit menular, dan tidak ada bukti eksperimental atau klinis untuk membuktikan bahwa itu bisa efektif".

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini