Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) mengakui bahwa digitalisasi merupakan kunci penopang pertumbuhan kinerja selama masa pandemi Covid-19.
Country Manager & Presiden Direktur Allianz Life Indonesia Joos Louwerier mengungkapkan, momentum platform digital secara nyata telah membantu meningkatkan costumer experience, distributor experience, dan employee experience.
Hal itu tercermin dari pendapatan premi kotor Allianz Life Indonesia yang mencapai Rp16,9 triliun pada 2020, naik 27,8% (year-on-year/yoy). Sementara itu, annualized premium equivalent (APE) Rp3,9 triliun, tumbuh 12% (yoy) dan weighted new business premium (WNBP) Rp3,6 triliun, naik 15 persen (yoy).
"Kami optimistis pertumbuhan double digit ini akan berlanjut. Karena pandemi mendorong kebutuhan proteksi masyarakat ke depannya lebih besar, sementara digital engagement tools terbukti relevan," ujarnya, Rabu (2/6/2021).
Menurut Joos, langkah ini diharapkan mampu meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia yang masih terbilang rendah. Terutama memberikan keterjangkauan lebih baik, dari sisi akses, harga, serta kesesuaian produk dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Padahal ekonomi negara ini tumbuh dengan pesat dan akan menjadi salah satu market terbesar ke-4 di dunia. Oleh sebab itu, ketika demand proteksi nantinya meningkat, tugas perusahaan asuransi ke depan harus berlomba memberikan right tools & right products," tambahnya.
Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia Cui Cui menjelaskan lebih lanjut bahwa ekosistem digital memegang peranan penting dalam mempertahankan Risk Based Capital (RBC) di 472 persen.
Klaim selama periode Covid-19 mencapai Rp11,2 triliun dari sekitar 192.000 klaim atau naik 43,1% dari 2019. Sementara itu, pada kuartal I/2021 jumlah klaim telah mencapai Rp4,6 triliun.
Sementara itu, pada kuartal I/2021 pendapatan premi kotor yang masuk mencapai Rp6,41 triliun atau masih tercatat naik 6,2% (yoy), dengan peningkatan APE mencapai Rp1,2 triliun atau tumbuh 29% (yoy) dan WNBP mencapai Rp1,1 triliun atau tumbuh 14% (yoy).
"Ini semua tidak akan mungkin kalau kami tidak didukung oleh transformasi digital yang ekosistemnya telah kami persiapkan sejak dini. Seperti expert underwriting system, platform eAZy Cover, Allianz eAZy Payment, eAZy Connect, e-policy, Allianz Smart Point, dan Allianz Discover. Inilah yang mengantarkan kita masih bisa menyajikan top services secara menyeluruh selama era pandemi," jelasnya.
Adapun, Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen yang menjelaskan bahwa ke depan pengembangan digitalisasi dan kerja sama dengan platform-platform digital merupakan fokus untuk menghadapi era new normal.
"Gaya hidup kita berubah karena pandemi. Maka dari itu, Allianz Life mengikuti kebutuhan terkait layanan online ini. Nyatanya, aplikasi meningkat 96 persen disampaikan melalui online bukan lagi kertas. Klaim juga sudah disampaikan melalui online sehingga prosesnya cepat, di mana 31 persen klaim kesehatan kita bisa dibayarkan hanya dalam 48 jam," ungkapnya.
Adapun, inovasi digital berkaitan kerja sama dengan platform digital yang Allianz Life gelar selama 2020, di antaranya asuransi untuk para pengendara platform ride-hailing Gojek, dan kerja sama pemasaran asuransi kesehatan dengan e-commerce Bukalapak.
"Concern terhadap kesehatan itu sedang tinggi selama pandemi, yang juga menyentuh kebutuhan proteksi finansial. Maka, kita tentu ingin memperluas partnership untuk mempercepat membuka akses secara digital. Karena walaupun agen kami terus bertambah, masih banyak kota-kota yang belum terjangkau di Indonesia, sehingga digitalisasi ini salah satu potensi untuk menambah pilihan akses bagi masyarakat," tambahnya.
Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan Allianz Life Indonesia pada tutup buku 2020, perusahaan masih mencatatkan peningkatan laba sebelum pajak menjadi Rp1,69 triliun dari sebelumnya Rp1,52 triliun pada 2019. Terkini, sejak awal tahun hingga Maret 2021, laba sebelum pajak perusahaan mencapai Rp259,38 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel