Hasil Studi: Masker dan Jaga Jarak Tetap Penting meski Telah Divaksinasi

Bisnis.com,03 Jun 2021, 13:35 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Warga AS memakai masker/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah studi yang dimuat pada jurnal medis JAMA Network Open melaporkan bahwa vaksinasi saja tidak cukup untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Langkah-langkah pencegahan seperti karantina, menjaga jarak, dan memakai masker tetap dibutuhkan selagi program vaksinasi dilaksanakan.

Asisten Profesor dari Program Emergency Medicine di pada Universitas North Carolina Mehul Patel bersama para rekannya menggunakan model matematika untuk mensimulasikan penyebaran Virus Corona di antara 10 juta penduduk Carolina Utara.

“Studi kami menyarankan untuk populasi 10,5 juta penduduk, sekitar 1,8 juta infeksi dan 8.000 kematian dapat dihindari dalam 11 bulan dengan vaksin yang efikasinya lebih tinggi, cakupan vaksinasi yang lebih luas, dan menjaga NPI [non-pharmaceutical interventions] seperti menjaga jarak dan menggunakan masker,” terang Patel, mengutip keterangan resmi KPCPEN, Kamis (3/6/2021).

Para ahli tersebut menggambarkan dalam studinya akan lebih baik memberi vaksin dengan efikasi yang lebih rendah kepada banyak penduduk, dari pada memberikan vaksin yang efikasinya lebih tinggi namun kepada sedikit penduduk.

Saat ini, lebih dari setengah populasi Amerika Serikat (AS) telah menerima vaksinasi Covid-19 dan 40 persen dari total populasi telah menerima dosis lengkap. Seiring dengan meningkatnya cakupan vaksinasi Covid-19 di AS, beberapa negara bagian mulai melonggarkan kebijakan preventif pencegahan Covid-19.

California, misalnya, sudah berencana untuk menghilangkan semua pembatasan kapasitas dan persyaratan jaga jarak saat negara bagian ini kembali dibuka pada 15 Juni mendatang. Oregon juga berencana mengumumkan untuk mengakhiri pembatasan karena pandemi, saat 70 persen penduduk setidaknya menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Studi milik Patel dan para koleganya menemukan bahwa dibutuhkan usaha yang terkoordinir untuk memaksimalkan cakupan vaksinasi dan pelaksanaan penanggulangan pandemi termasuk dengan protokol kesehatan.

Meski demikian, Patel dan timnya tidak menjelaskan dengan lebih terperinci kapan titik amannya Amerika Serikat dapat menghentikan langkah pencegahan pandemi Covid-19.

“Dalam simulasi kami jika cakupan vaksinasi mencapai 75 persen kami melihat tingkat infeksi virus menurun,” ujar Patel.

Juru Bicara Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mempertegas pentingnya penegakan protokol kesehatan saat vaksinasi terus dilaksanakan.

“Penanganan pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan secara tunggal. Vaksinasi harus diiringi dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan agar bisa mengendalikan pandemi Covid-19,” tegas Nadia.

Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu langkah penanganan Covid-19. Usai divaksinasi, orang tersebut memilliki risiko tiga kali lebih rendah terkena Covid-19. Nadia menambahkan bahwa, usai mendapatkan suntikan dua dosis vaksin Covid-19, kekebalan tubuh tercipta sekitar satu bulan kemudian.

“Dari hasil uji klinis diketahui kekebalan optimal baru bisa didapatkan setelah 28 hari setelah penyuntikan,” terang Nadia.

Oleh karena itu, meski sudah divaksin jangan sampai lengah menjalankan protokol kesehatan 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan) serta mengurangi mobilitas dan hindari kerumunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini