Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo menilai bahwa rendahnya risiko kerugian dari penjualan barang jaminan membuat bisnis gadai berpotensi terus berkembang di tengah penanganan pandemi Covid-19.
Hal tersebut dijelaskan oleh analis Pefindo Handhayu Kusumowinahyu dan Putri Amanda dalam keterangan resmi pemeringkatan sejumlah efek PT Pegadaian (Persero). Seperti diketahui, perusahaan pelat merah itu memimpin pasar di industri gadai.
Pefindo menilai bahwa terkendalinya dampak dari penyebaran Covid-19 akan turut memengaruhi profil kredit Pegadaian dalam aktivitas gadai yang berisiko rendah. Kondisi ini karena barang jaminan yang ada di penyimpanan sebagian besar berupa emas.
Menurut Handhayu dan Putri, risiko kerugian dari penjualan barang jaminan relatif rendah karena harga emas terus meningkat sejak awal penyebaran Covid-19 pada 2020. Hal itu pun membuat bisnis gadai dapat terjaga dengan baik.
"Hal ini diperkirakan dapat memitigasi potensi penurunan bisnis mengingat 70 persen dari portofolio pembiayaannya berasal dari kelompok orang yang memiliki sumber penghasilan tidak tetap," tulis Handhayu dan Putri dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis pada Kamis (3/6/2021).
Pefindo mencatat bahwa usaha gadai berkontribusi sekitar 70 persen dari total portofolio pembiayaan Pegadaian. Rendahnya risiko kerugian dari penjualan barang jaminan pun dinilai membuat potensi pertumbuhan bisnis perseroan.
Pegadaian memberikan jasa usaha gadai dan pembiayaan mikro, dengan didukung oleh jaringan yang terdiri dari 12 kantor regional dan 4.087 unit kantor di berbagai wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel