Kuartal II/2021, Bisnis Kartu Kredit BCA dan CIMB Niaga Membaik

Bisnis.com,03 Jun 2021, 19:23 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank besar melaporkan kinerja bisnis kartu kredit membaik memasuki kuartal II/2021. PT Bank Central Asia Tbk. misalnya, mencatatkan bisnis kartu kredit mengalami peningkatan secara year on year (yoy) pada Mei 2021.

Executive Vice President BCA I Ketut Alam Wangsawijaya mengatakan bisnis kartu kredit saat ini relatif flat. Kondisi tersebut sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Ketut mengatakan pandemi membuat risiko kredit meningkat. Dari sisi akuisisi nasabah baru, perseroan memperketat segmen yang berisiko sehingga membatasi pertumbuhan kartu kredit. Meski risiko kredit meningkat, tetapi BCA dapat menjaga hal itu dengan baik terindikasi dari non performing loan (NPL) yang cukup terjaga seperti sebelum masa pandemi. 

"Jika di tahun normal bisa tumbuh 10%-12%, maka di situasi pandemi ini mungkin sekitar 5%-6%. Begitu proyeksinya. Itu pun kita harus mencermati bahwa pandemi ini menimbulkan ketidakpastian, sehingga seiring dengan waktu bisa automatically terkoreksi," terangnya dalam konferensi pers Kartu Kredit BCA UnionPay, Kamis (3/6/2021).

Meski tidak menyebutkan secara spesifik, Ketut mengatakan bisnis kartu kredit sudah mulai meningkat di Mei 2021. Adapun, sektor yang masih tertekan yakni travel karena pembatasan destinasi di luar negeri.

Sektor lainnya yakni yang terkait dengan edukasi. Sebab, banyak sekolah masih melakukan pembatasan kegiatan.

"Dari sisi pertumbuhan masih single digit. Mungkin kalau kita lihat pertumbuhan sudah mulai meningkat walaupun masih single digit mungkin di angka 2%-3% yoy," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pertumbuhan bisnis kartu kredit perseroan masih tertekan sampai dengan April 2021. Hal tersebut terutama karena bisnis travel yang masih belum normal.

"April masih negatif 3% yoy, tetapi memang negatif makin kecil. Kami perkirakan sampai akhir tahun yoy belum tumbuh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini