Satgas Lakukan Kajian Mortality Audit di RS Jakarta dan Jatim, Ini Hasilnya

Bisnis.com,04 Jun 2021, 15:19 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Ilustrasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melakukan kajian mortality audit terhadap rumah sakit rujukan dan nonrujukan di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K. Ginting menyampaikan kajian itu dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan angka kematian akibat Covid-19.

“Satgas bidang kesehatan perlu mengetahui kontribusi apa yang membuat sehingga angka kematian yang setiap harinya lebih kurang 140-180,” ujarnya dikutip dari YouTube BNPB, Jumat (4/6/2021).

Lebih lanjut, Alexander juga menyampaikan alasan Satgas melakukan kajian mortality audit tersebut di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Menurutnya, survei atau kajian tersebut dilakukan berdasarkan data angka kematian pada 2020 dimana angka kematian di dua provinsi tersebut cukup signifikan.

Adapun hasil kajian mortality audit yang dilakukan terhadap 10 RS rujukan dan 9 RS nonrujukan di DKI Jakarta serta 14 RS rujukan dan 7 RS nonrujukan di Jatim pada Mei-September 2020 didapatkan hasil rerata kematian mencapai 50 persen.

Anggota Subbidang Optimalisasi Fasilitas Kesehatan Satgas Covid-19 Lusi Syamsi menyampaikan sejumlah karakteristik rerata pasien yang meninggal akibat Covid-19 di dua provinsi tersebut.

“Berdasarkan sertifikat kematian pada rekam medis, pasien [yang meninggal] ini adalah pasien laki-laki baik di rumah sakit rujukan dan nonrujukan di DKI dan Jawa Timur,” ujarnya.

Lebih lanjut, dari segi usia, rerata pasien yang meninggal adalah 60 tahun untuk DKI Jakarta dan 46-5 tahun di Jawa Timur.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan, rerata pasien memiliki saturasi oksigen sekitar 93 persen ketika datang ke rumah sakit dan dengan frekuensi nafas 21-30 kali per menit. 

“Sementara untuk kesadaran masih sadar penuh ketika datang ke rumah sakit untuk menerangkan gejalanya kepada dokter di IGD, kemudian kontaknya cukup bagus,” paparnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini