Survei PPI: Elektabilitas PDIP Teratas, Bagaimana Demokrat dan PKS?

Bisnis.com,05 Jun 2021, 21:57 WIB
Penulis: Newswire
Sejumlah kader melintasi papan digital dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta, Minggu (12/1/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menempati posisi teratas berdasarkan hasil survei dari Parameter Politik Indonesia (PPI).

PDIP masih memimpin dengan 22,1 persen pilihan responden, disusul Partai Gerindra 11,9 persen, dan Partai Golkar 10,8 persen.

Selain ketiga partai itu, kenaikan signifikan didapatkan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Demokrat menempati peringkat empat dengan 8,4 persen.

"Meningkatnya elektabilitas partai Demokrat disinyalir akibat hingar bingarnya perseteruan dengan Moeldoko beberapa waktu lalu," ujar Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno, Sabtu (5/6/2021).

Sementara itu, PKS ada di posisi enam dengan 7,5 persen. Adi mengatakan kenaikan PKS ini didapatkan dari insentif elektabilitas akibat pembelaan terhadap kelompok Islam yang dinilai dimarjinalkan.

Hasil sigi juga menunjukan faktor ketokohan masih mendominasi motif memilih partai (22,9 persen). Di antara tokoh partai yang ada, Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDIP memiliki pengaruh terbesar (4,2 persen).

Setelah Jokowi, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menempati posisi berikutnya (3,2 persen). Kemudian, Majelis Kehormatan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, (1,3 persen), dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (0,5 persen).

"Setelah faktor ketokohan, faktor citra dan emosional juga menjadi penentu arah pilihan partai (18,2 persen). Jika di total kedua faktor ini mendominasi hampir separuh (41,2 persen) motif memilih partai politik," kata Adi.

Pengambilan data untuk survei ini dilakukan pada tanggal 23-28 Mei 2021. Sampel diambil sebanyak 1.200 responden. Diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 nomor ponsel yang sudah dipilih secara acak dari kerangka sampel yang ada dan disesuaikan dengan proporsi populasi serta gender.

Adapun, margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini