Bank Syariah Indonesia (BRIS) Incar Fee Based Income Rp500 Miliar dari Layanan API Tahun Ini 

Bisnis.com,06 Jun 2021, 10:33 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Pegawai menunjukan aplikasi Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peresmiannya di Jakarta, Senin (1/2/2021). Presiden Joko Widodo meresmikan BSI yang menandai telah tuntas dan rampungnya proses merger tiga bank syariah milik Himbara yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) serius membangun ekosistem digital syariah di Indonesia, salah satunya dengan menggandeng Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). 

Bank Syariah Indonesia bersama dengan BPR Syariah Hijra Alami melakukan penandatangan kerjasama layanan digital Application Programming Interface (API). Di tengah era open banking dan pandemi saat ini, pasar fintech dan e-commerce menjadi mitra sinergis bagi perbankan, termasuk bank syariah.

Application Programming Interface (API) menjadi solusi dan tawaran yang menarik bagi para partner digital seperti e-commerce, fintech, merchant, payment gateway dan lainnya yang membutuhkan layanan white label perbankan syariah yang menyatu dalam produk & layanan mereka kepada end-user.

API ini nantinya akan menjadi sistem yang bisa diadopsi dan terintegrasi dengan sistem yang sudah ada. Berbagai fitur dan layanan API diantaranya Basic Service berupa balance inquiry, overbooking, account statement.

Ada juga premium service seperti create dan edit virtual account untuk cash management system, online transfer, fitur travel umroh yang terdiri dari list travel, paket umroh, detail paket, cashout. Kemudahan ini tentu memudahkan para end-user untuk mengontrol transaksi keuangan secara real time dengan berbagai security yang sudah diproteksi.

Melihat peluang ini, Bank Syariah Indonesia berupaya  menggenjot salah satu sumber fee based income melalui layanan tersebut. Perseroan menargetkan fee based income melalui layanan API dapat mencapai Rp500 miliar sampai dengan akhir 2021. Hingga Mei 2021, fee based income melalui API tercatat tumbuh 86 persen.

Group Head of Digital Banking Bank Syariah Indonesia Wijayanto menyatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia serius menggarap pasar digital sebagai sarana untuk memperluas jaringan.

“Tentunya kerjasama dengan mitra yang handal,sehat secara finansial, amanah dan senantiasa mendukung UMKM serta pemulihan ekonomi nasional,” tutur Wijayanto melalui siaran pers, Minggu (6/6/2021).

BPRS Hijra Alami yang juga menjadi mitra layanan API merupakan satu-satunya BPRS yang beroperasi di Jakarta dan memiliki portfolio peer to peer lending yang baik yakni Rp522 miliar dengan tingkat pengembalian pembiayaan 100 persen. Artinya BPRS Hijra Alami adalah perusahaan yang sehat dan juga menerapkan prinsip-prinsip syariah di semua sektor bisnisnya.

Direktur Utama BPRS Hijra Alami Tri Israharjo Santoso menyampaikan melalui kerjasama ini pihaknya siap kolaborasi aktif dengan Bank Syariah Indonesia, baik sebagai mitra pembiayaan maupun layanan IT core perbankan yang membantu operasional dan control BPRS Hijra Alami.

"Tentu kami berharap terus adanya pengembangan dan inovasi sistem IT yang canggih sehingga semakin mempermudah mitra dalam sisi pengawasan finansial”, imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini