Bisnis.com, JAKARTA - Penguatan regulasi dan pengawasan yang kuat dibutuhkan untuk melindungi konsumen financial technology (fintech) yang berkembang dengan cepat.
Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan sosial dan ekonomi, termasuk perilaku konsumen dalam mengadopsi platform online. Hal ini membuat meningkatnya minat masyarakat terhadap produk fintech.
Industri fintech saat ini tumbuh dengan pesat membawa perubahan cukup signifikan, antara lain terkait dengan gaya hidup seperti pola pinjaman atau kredit.
Sebelumnya, masyarakat meminjam ke bank, tetapi kini dengan adanya fintech, setiap orang bisa mendapatkan pinjaman dengan lebih mudah dari platform online.
Seperti diketahui, lanskap startup fintech Indonesia didominasi oleh perusahaan fintech payment dan fintech lending. Per Januari 2021, terdapat 151 perusahaan fintech payment, disusul oleh 41 perusahaan fintech lending.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan untuk melindungi kepentingan konsumen, pendekatan regulasi dan pengawasan yang kuat sangat dibutuhkan.
"Seperti menggunakan regulatory technology [RegTech], daripada program jaminan yang memerlukan beberapa prasyarat untuk mengurangi potensi resiko," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/6/2021).
Regtech merupakan salah satu cara antisipasi pelanggaran fintech dengan memanfaatkan teknologi berbasis data atau database, kecerdasan buatan atau artificial intelligent hingga blockchain. Dengan demikian, pengawasan terhadap tata kelola, transaksi, kepatuhan hingga kewajiban pelaporan dapat lebih cepat dan mudah.
Purbaya menyampaikan beberapa bank di Indonesia telah meningkatkan platform digital mereka untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan loyalitas pelanggan, sekaligus meningkatkan efisiensinya.
“Meskipun masih ada yang melekat dan beririsan dengan dengan bank, fintech bekerja sangat baik berperan penuh dalam ekosistem pasar online, yang terpisah dari pasar offline yang didominasi oleh bank. Kepercayaan dan kredibilitas pada layanan transaksi digital dan e-money sangat penting untuk kelancaran sistem pembayaran, oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi risiko menjadi sangat penting,” jelasnya.
Purbaya juga menuturkan bahwa pada dasarnya setiap negara memiliki kekhususan pada karakteristik industri perbankan dan keuangannya, aturan hukum yang berbeda, serta keragaman budaya dan perilaku konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel