Dana Masyarakat Sempat Kabur, Bukopin Klaim 77 Persen Likuiditas Sudah Kembali

Bisnis.com,07 Jun 2021, 13:59 WIB
Penulis: M. Richard
Konferensi Pers KB Bukopin bersama Bosowa Corporindo dan KB Kookmin di Jakarta, Senin (7/6/2021)/ Bisnis- M. Richard

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. memastikan sekitar 77 persen likuiditas perseroan kini sudah pulih kembali. 

President Director Rivan A. Purwantono mengatakan pemulihan dana masyarakat yang sempat keluar cukup signifikan tahun lalu bukan hal mudah. Akan tetapi pihaknya terus mengupayakan perbaikan.

"Dalam konteks recovery, sekitar 77% likuiditas saat ini sudah dilakukan recovery dengan baik. Menang tidak mudah. Tapi yang paling penting KB Kookmin sudah menjadi bank operasional dan placement yang baik bagi perseroan," katanya, Senin (7/6/2021).

Rivan menyampaikan proses pemulihan dana masyarakat masih akan berlanjut hingga 2023. Setelah itu, perseroan akan mulai dapat tumbuh lebih positif dan lebih fokus dengan fungsi intermediasi.

"Kami bahkan menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga kami bisa tumbuh lebih dari 22% per tahun hingga 2022 nanti," katanya.

Managing Director Global Business Cho Nam Hoon menyampaikan pihaknya sudah sepakat untuk membuka komunikasi dengan pihak Bosowa Corporindo dan fokus pada normalisasi Bank KB Bukopin.

"Ini pada akhirnya menghasilkan hasil yang baik, termasuk sudah percaya dan memberikan untuk melakukan normalisasi dan transformasi di Bukopin," sebutnya. 

Cho menyampaikan perseroan akan terus melakukan penambahan modal untuk terus mengatasi permasalahan NPL, likuiditas, dan profit.

"Memang sedikit sulit, tapi dengan KB Kookmin akan selalu senantiasa mendukung KB Bukopin dengan berbagai aksi korporasi. Ini juga untuk mengatasi permasalahan likuiditas," katanya.

Berdasarkan catatan Bisnis akhir tahun lalu, emiten berkode BBKP ini telah memperoleh suntikan dana dari KB Kookmin senilai Rp15,52 tri­liun atau US$1,07 miliar mengacu pada kurs Rp14.500 guna memperkuat likuiditas perusahaan.

Suntikan dana dari Kookmin itu untuk memperkuat rencana bisnis perseroan. Menurutnya, dana tersebut kebanyakan dialokasikan untuk kebutuhan likuiditas perseroan.

Berdasarkan catatan Bisnis, pada awal November 2020, dana yang digelontorkan Kookmin mencapai US$780 juta. Artinya, ada penambahan dana segar sekitar US$290 juta di neraca Bukopin dalam sebulan terakhir.

Likuiditas sempat menjadi masalah di tubuh perusahaan akibat aksi pe­narikan dana nasabah. Namun, ma­­salah itu mereda seiring dengan komitmen dari Kookmin untuk membantu likuiditas BBKP.

Setelah melakukan aksi korporasi beberapa kali, yakni rights issue dan penyertaan langsung, Kookmin pun secara mutlak menjadi pengendali BBKP per September 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini