Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. atau ABDA membagikan dividen senilai Rp41,6 miliar pada bulan depan, seiring perolehan laba 2020 yang mencatatkan pertumbuhan.
Direktur Utama ABDA Herlin Sutanto menjelaskan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan ABDA pada Selasa (8/6/2021) menyepakati nominal dividen itu. Pembagian dividen sebesar Rp67 per saham akan berlangsung pada 9 Juli 2021.
Herlin pun menjelaskan bahwa sepanjang 2020, ABDA membukukan laba bersih Rp138,19 miliar. Jumlah tersebut naik 57,89 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan laba perusahaan asuransi umum itu pada 2019 senilai Rp87,52 miliar.
Menurutnya, peningkatan laba perseroan hingga lebih dari separuh itu didorong oleh tiga faktor. Pertama, yakni volume klaim yang lebih rendah dan terkendali, sebagai akibat dari pandemi Covid-19 dan hasil seleksi bisnis yang prudent.
Kedua, perseroan mencatatkan pengeluaran yang lebih efisien selama masa pandemi. Ketiga, adanya penempatan investasi yang tepat.
Pada 2020, perseroan menghadapi tantangan dalam aspek top line, di mana pendapatan premi bruto senilai Rp573 miliar turun 25,8 persen (yoy) dari sebelumnya sekitar Rp772 miliar. Meskipun begitu, capaian itu tidak menurunkan kinerja underwriting.
Menurut Herlin, penurunan kinerja top line dapat diimbangi pengelolaan pengeluaran yang efisien dan terkontrol. Pada 2020, hasil underwriting perseroan senilai Rp365,22 miliar pun naik 44,63 persen (yoy) dari sebelumnya senilai Rp252,53 miliar.
Asuransi kendaraan melalui saluran distribusi kerja sama dengan perusahaan pembiayaan masih menjadi lini bisnis utama ABDA. Tekanan sektor otomotif selama pandemi Covid-19 pun dinilai memengaruhi kinerja perseroan.
"Kondisi perekonomian nasional yang melambat sebagai imbas dari Pandemi Covid-19, lebih ketatnya pemberian pembiayaan [loan] dan menurunnya penjualan kendaraan berakibat besar terhadap pendapatan premi perusahaan," ujar Herlin usai RUPS ABDA, Senin (8/6/2021).
Menurutnya, perseroan akan terus berupaya melakukan diversifikasi produk dan diversifikasi saluran distribusi, serta transformasi operasional untuk meningkatan kecepatan layanan dan kepuasan pelanggan. Hal tersebut dinilai dapat mendorong pertumbuhan bisnis yang menguntungkan.
Perseroan berupaya mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih optimal dengan melakukan rasionalisasi kantor cabang dan pemasaran area Jabodetabek. Dengan rasionalisasi ini, menurut Herlin, pekerjaan non-commercial disentralisasikan ke kantor pusat sehingga cabang-cabang di area Jabodetabek menjadi lebih fokus dalam kegiatan pemasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel