Pengamat : Indonesia Tetap Perlu Bangun Kilang meski Tren EBT Naik

Bisnis.com,08 Jun 2021, 20:54 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kiri) meninjau ujicoba D-100 di Kilang Dumai. Istimewa/ Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA — Tren transisi energi yang lebih bersih memang menjadi sebuah keniscayaan yang harus dihadapi pada masa depan. Namun, energi fosil dinilai masih memegang peranan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi.

Pengamat sektor migas Tumbur Parlindungan kebutuhan energi akan terus meningkat seiring dengan adanya pertumbuhan ekonomi. Kendati energi baru dan terbarukan akan meningkat pesat, kebutuhan energi diproyeksikan tetap akan meningkat.

Sejumlah riset menyebutkan, bauran energi dunia sampai dengan 2050 diprediksi masih akan didominiasi oleh energi fosil. Target untuk mengurangi perubahan iklim adalah dengan mengurangi emisi karbon.

"Kebutuhan fossil fuel di Indonesia akan meningkat ke depannya dan ini akan di-cover oleh renewable and ditambah fossil fuel. Pertambahan fossil fuel tadi harus di-offset dengan program pengurangan emisi karbon yang signifikan untuk mencapai net zero carbon emissions," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/6/2021).

Tumbur mengatakan bahwa kebutuhan BBM dalam negeri tetap akan meningkat apabila Indonesia mau mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.

Untuk itu, pembangunan kilang dinilai tetap harus dilakukan guna mempersiapkan peningkatan kebutuhan BBM di dalam negeri meski proyek itu tidak serta merta menyetop keran impor dari sektor migas.

"Jadi, bukan narasi bahwa akan menjadi renewable semua. Ini massive investment dan tidak ada yang memprediksi seperti ini bahkan untuk 100 tahun mendatang," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini