Bisnis.com, JAKARTA - Emiten bank milik pengusaha dan pendiri grup Medo, Arifin Panigoro, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan pengumuman di Bursa, perseroan berencana untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD kepada para pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 2,68 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
Perseroan akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham atas rencana rights issue dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 14 Juli 2021.
Emiten berkode saham SDRA itu akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada OJK segera setelah rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD tersebut disetujui oleh pemegang saham pada RUPSLB. Jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan, sesuai ketentuan Pasal 8 ayat 3 POJK HMETD.
Bank Woori memperkirakan bahwa rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD akan mempengaruhi kondisi keuangan perseroan secara positif. Di antaranya mengurangi biaya bunga, meningkatkan likuiditas dan memperbaiki struktur permodalan sehingga memperkuat neraca keuangan perseroan, serta meningkatkan aset dengan adanya tambahan pendanaan yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.
Rencana penambahan modal dengan HMETD akan berpengaruh terhadap pemegang saham, bagi para pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan haknya untuk melakukan pembelian saham baru sesuai dengan HMETD nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya atau dilusi.
"Seluruh dana yang diterima dari penambahan modal dengan HMETD setelah dikurangi dengan seluruh biaya emisi akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan pengembangan usaha," tulis direksi perseroan dalam pengumuman, dikutip Selasa (8/6/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel