Musi Banyuasin Jadi Percontohan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan

Bisnis.com,09 Jun 2021, 19:35 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga (tengah) saat meninjau rumah perlindungan pekerja perempuan di Kabupaten Musi Banyuasin. /Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG -- Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, menjadi percontohan berdirinya Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan untuk sektor perkebunan di Tanah Air.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan keberadaan rumah perlindungan akan bermanfaat bagi pekerja perempuan yang rentan mengalami diskriminasi.

“Di sinilah tempat mereka melapor, mungkin selama ini mereka [pekerja perempuan] merasa malu dan takut atas apa yang dialaminya,” katanya dalam siaran pers peresmian Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) di PT Hindoli, Muba, Rabu (9/6/2021).

Ia tak menyangkal bahwa para pekerja perempuan banyak yang tidak memahami hak-haknya sebagai pekerja seperti cuti hamil, cuti haid, hingga kebebasan untuk berserikat.

Hingga kini masih juga didapati banyak kasus mengenai tindakan diskriminasi mengenai hubungan industrial yang tidak adil serta hak perlindungan dan keselamatan kerja. 

Untuk itu, hadirnya RP3 di dalam lokasi perusahaan pengolahan minyak kelapa sawit PT Hindoli ini diharapkan dapat semakin menekan tindak kekerasan kepada perempuan dan anak. 

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan daerahnya sangat peduli pada perlindungan terhadap perempuan dan anak, apalagi saat ini sudah menyandang status sebagai daerah Layak Anak.

Keberadaan RP3 sektor perkebunan dan Daycare Ramah Anak Taman Asuh Gembira (TARA) di PT Hindoli Kecamatan Sungai Lilin ini menjadi wujud nyatanya. 

Dalam hal ini, pemkab mengandeng kalangan swasta untuk turut berperan aktif pada perlindungan perempuan dan anak.

Berdirinya proyek RP3 ini memberikan jaminan kepada masyarakat Muba, khususnya pekerja perempuan, bahwa sudah terdapat fasilitas untuk meningkatkan perlindungan pekerja perempuan dari setiap bentuk kekerasan dan diskriminasi di tempat kerja. 

Pejabat Sementara Presiden Direktur PT Hindoli Anton Asmara mengatakan Cargill menyadari bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat membutuhkan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak - termasuk industri, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. 

Cargill berharap proyek percontohan RP3 ini dapat ditiru oleh perusahaan swasta lainnya sehingga seluruh pekerja perempuan memiliki tempat yang aman dan efektif untuk menyampaikan keluhan secara terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini