Jokowi Targetkan 20 Juta UMKM Go Digital, Menkop akan Jemput Bola

Bisnis.com,10 Jun 2021, 18:44 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki melakukan sesi wawancara khusus dengan kantor berita Antara di Wisma Antara, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Wawancara khusus itu membahas strategi Kementerian Koperasi dan UKM dalam meningkatkan daya saing pada era industri 4.0. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar percepatan digitalisasi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dilakukan.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyampaikan bahwa laporan Asosiasi e-Commerce Indonesia atau IdEA terdapat 13,7 juta atau 21 persen pelaku UMKM yang telah memanfaatkan tekonologi digital per Mei 2021. Kemudian, sambung Teten, pada 2024 ditargetkan sebanyak 20 juta pelaku UMKM telah melakukan digitalisasi.

“Jadi memang Pak Presiden [Jokowi] sudah mengarahkan dalam waktu tiga tahun harus ada strategi yang proaktif, jemput bola untuk melakukan pendampingan SDM, kurasi produk, pembiayaan sampai mereka bisa on boarding di e-commerce,” ungkapnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/6/2021).

Lebih lanjut, karena pekerjaan ini melibatkan banyak pemangku kepentingan, Teten menyampaikan bahwa telah disepakati akan dibentuk Project Management Office (PMO) yang akan mengkoordinasi proses digitalisasi ini.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa ekonomi digital Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.

Dia menyampaikan bahwa pada 2020, ekonomi digital Indonesia menyumbang sekitar 4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Kemudian, sambungnya, dalam 9-10 tahun ke depan atau pada 2030 pertumbuhan PDB Indonesia diprediksi akan tumbuh dari Rp15.400 triliun menjadi Rp24.000 triliun, sehingga pertumbuhan ekonomi digital juga akan naik hingga 8 kali lipat.

“Ekonomi digital itu sendiri akan tumbuh 8 kali lipat yaitu dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini