Pertamina Shipping Siap Dukung Proyek Gasifikasi Pembangkit PLN

Bisnis.com,10 Jun 2021, 17:39 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Kapal pengangkut minyak Pertamina Prime. - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina International Shipping (PIS), subholding shipping PT Pertamina (Persero), siap menggarap peluang bisnis logistik pengangkutan gas untuk proyek gasifikasi pembangkit listrik PT PLN (Persero) yang tersebar di 52 titik lokasi.

Corporate Secretary PIS Arief Sukmara mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian bersama dengan PLN terkait proyek tersebut.  

"Sekarang memang sedang dilakukan kajian. Ketika sudah selesai itu akan /jadi konsekuensi kami menyiapkan untuk berinvestasi, maupun untuk menyiapkan long term kontrak untuk penuhi kebutuhan angkutan tersebut," ujar Arief ketika melakukan kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (10/6/2021).

Dia berharap agar kajian yang tengah dilakukan dapat rampung tahun ini sehingga rencana kerja sama bisa terealisasi pada 2022.

"Mudah-mudahan pada tahun ini juga hal tersebut sudah bisa ter-address sehingga realisasi di 2022 sudah ada," katanya.

Arief menuturkan bahwa pengangkutan untuk proyek gasifikasi memang menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis perseroan guna mendukung pemanfaatan energi hijau.  

Selain membidik peluang bisnis di proyek gasifikasi pembangkit, perseroan juga tengah menggarap proyek gasifikasi kilang Cilacap untuk pengangkutan liquefied natural gas (LNG).  

PIS telah menandatangani head of agreement (HoA) bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Keterlibatannya pada proyek itu adalah untuk utilisasi kapal LNG dengan skema long term time charter atau skema angkutan LNG lainnya.

Menurut catatan Bisnis, untuk menunjang pasokan LNG ke kilang Cilacap, maka akan dibangun infrastruktur LNG terintegrasi. 

Proyek ini akan memasok gas dengan peningkatan volume secara bertahap (ramp up) 111 MMscfd selama 20 tahun ke kilang Cilacap, dilaksanakan dengan skema small scale land based regasification terminal dan diperkirakan membutuhkan biaya modal sebesar US$151,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini