BI: Perekonomian Sumut Kuartal II Ada di Titik Tertinggi

Bisnis.com,10 Jun 2021, 20:52 WIB
Penulis: Cristine Evifania Manik
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatra Utara Soekowardojo /Istimewa

Bisnis.com, MEDAN - Bank Indonesia Sumatra Utara (Sumut) optimistis perekonomian Sumut pada kuartal II 2021 berada di titik tertinggi sejak pandemi Covid-19 mewabah. Untuk kuartal 2, BI memperkirakan perekonomian Sumatra utara positif sebesar 4-7 persen.

"Hampir bisa dipastikan masuk fase positif. Angka perhitungan PDRB 2021 ini harusnya peluang positif triwulan 2 besar sekali," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Soekowardojo dalam acara virtual Bincang Bareng Media, Kamis (10/6/2021).

Optimisme perbaikan ekonomi ini didukung oleh perkembangan berbagai indikator terkini serta adanya faktor base effect. Selain itu, menguatnya kinerja ekonomi dunia akan mendorong akselerasi produksi eksportir dari usaha tambang dan industri pengolahan.

Usaha bangunan dan perdagangan juga akan mengalami akselerasi sejalan dengan semakin kondusifnya kegiatan operasional proyek baik PSN terkait infrastruktur, optimisme UUCK, dan ekspansi swasta, serta adanya HBKN Idulfitri yang akan mendorong aktivitas penjualan eceran.

Dari sisi permintaan, membaiknya ekonomi secara umum akan menjaga pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak bagi pemerintah daerah sehingga akan menopang konsumsi.

Hal serupa juga disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Ibrahim. Katanya, perekonomian Sumut di kuartal kedua mencapai titik tertinggi, lalu melemah lagi di kuartal ketiga 2021. Selanjutnya, memasuki kuartal keempat, perekonomian Sumut akan kembali melaju.

"Kuartal kedua titik tertinggi, melemah di kuartal tiga, dan meningkat lagi di kuartal keempat," jelas Ibrahim.

Diketahui pada kuartal I 2021, produk domestik regional bruto (PDRB) Sumatra Utara tercatat minus 1,86 persen secara yoy. Bila dibandingkan dengan kuartal IV 2020, perekonomian Sumut tetap tumbuh negatif sebesar minus 0,22 persen.

Pertumbuhan perekonomian kuartal I 2021 menunjukkan perbaikan dibanding triwulan sebelumnya. Dari sisi permintaan, perbaikan terutama disebabkan oleh ekspor didorong oleh geliat permintaan eksternal dari negara mitra dagang dan peningkatan harga komoditas terkonfirmasi oleh perkembangan indikator purchasing managers index (PMI) di AS, Singapura, Zona Eropa, dan Jepang.

Di sisi lain, kontraksi lebih dalam terjadi pada konsumsi rumah tangga karena pada TW I-2020, efek pandemi belum berpengaruh pada masyarakat.

Dari sisi penawaran, seluruh komponen utama mengalami perbaikan. Perbaikan industri pengolahan didorong oleh meningkatnya permintaan Tiongkok terhadap CPO menjelang hari raya Imlek.

Perbaikan pertanian terjadi karena adanya musim panen beberapa komoditas utama. Namun demikian, meski menunjukkan adanya perbaikan, sektor perdagangan masih mengalami kontraksi yang cukup dalam sejalan dengan sisi permintaan diduga karena sepanjang kuartal I 2021, Sumut secara ketat melakukan PPKM Mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini