Leasing Incar Masyarakat yang Butuh Ganti Kendaraan

Bisnis.com,10 Jun 2021, 15:49 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Multifinance/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Industri pembiayaan (multifinance) percaya tumbuhnya kredit kendaraan bermotor pada 2021 bukan hanya momentum sekelebat mata.

Hal ini menanggapi mulai tumbuhnya aset piutang pembiayaan (outstanding) secara bulanan di kisaran awal kuartal II/2021 akibat pemberlakuan subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil baru dan momen Hari Raya Idulfitri 1442 H.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menjelaskan kendati masa PPnBM penuh akan berakhir pada bulan ini, pertumbuhan kredit otomotif secara bulanan masih relevan, terutama bagi masyarakat yang berencana menganti kendaraan di tahun ini.

"Tren dari masyarakat di Indonesia itu 4-5 tahun mereka mengganti kendaraan, karena rata-rata garansi service & sparepart penuh itu ada di kisaran itu," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis (10/6/2021).

Terlebih, tahun ini beberapa pabrikan dan agen tuggal pemegang merek (ATPM) mulai mengeluarkan produk-produk terbarunya untuk merangsang daya beli masyarakat.

"Kalau 2016-2017 ada 2 juta yang terjual, kalau 30 persen saja berpikir untuk mengganti, maka 600.000 unit pasti dapat. Jadi target asosiasi otomotif tahun ini itu realistis, kesempatannya sekarang, dan sangat mungkin dicapai," tambahnya.

Namun, menurut Suwandi masih ada beberapa tantangan bagi pelaku industri pembiayaan dalam mendukung industri otomotif pada era new normal ini. Antara lain, terkait supply yang terbatas karena pembatasan kegiatan di pabrik-pabrik produksi atau perakitan kendaraan, serta dampak krisis semikonduktor atau microchip dunia selaku bahan baku 'fitur pintar' untuk mobil-mobil anyar.

Selain itu, sebagian besar masyarakat kelas menengah mulai memaksimalkan kas untuk uang muka, dan memanfaatkan promo tukar-tambah kendaraan, sehingga penambahan outstanding bagi pelaku multifinance tak bisa seperti sebelum pandemi.

Sekadar informasi, berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nilai outstanding di objek pembiayaan sektor otomotif untuk pertama kalinya tumbuh secara bulanan, setelah berbulan-bulan sebelumnya terus menurun sejak awal pandemi Covid-19.

Sepeda motor baru yang mencapai Rp63,98 triliun yang naik tipis 0,86 persen (mtm), sepeda motor bekas Rp18,08 triliun naik 7,64 persen (mtm), mobil baru tumbuh 0,42 persen (mtm) menjadi Rp109,64 triliun, serta mobil bekas yang bertahan di Rp56,4 triliun, naik 0,78 persen (mtm).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini