Muatan Balik Tol Laut, Kemenhub Beri Subsidi 50 Persen

Bisnis.com,10 Jun 2021, 20:50 WIB
Penulis: Rahmi Yati
Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 35 di Pelabuhan Jetty Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (14/10). Kapal itu termasuk dalam program Tol Laut./Antara-Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan subsidi atau potongan biaya untuk mendorong peningkatan muatan balik tol laut dari wilayah 3TP (tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan) sebanyak 50 persen dari biaya muatan berangkat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemberian stimulus tersebut bukan hanya sebagai penyeimbang sistem pembiayaan logistik tetapi juga penting untuk mendorong geliat pertumbuhan perekonomian di kawasan tersebut.

"Kepada pemerintah daerah untuk dapat bekerja sama dengan para stakeholder dalam meningkatkan muatan balik sehingga kapal kembali ke pelabuhan pangkal tidak dalam keadaan kosong. Pada peningkatan tersebut jumlah muatan balik kita harapkan kita memberikan stimulus, memberikan potongan 50 persen dari muatan berangkat," katanya, Kamis (10/6/2021).

Sementara itu Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi mengatakan nilai barang di wilayah 3TP tidak akan dapat bersaing dengan wilayah yang lebih maju seperti Pulau Jawa apabila angkutannya terlalu mahal.

"Jadi di sinilah kita memberikan stimulus diantaranya memberikan tarif angkutan baliknya 50 persen dari tarif muatan berangkat," ujarnya.

Dia berharap, dengan pemberian stimulus tersebut biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah sehingga nilai barang yang sebelumnya tidak dapat bersaing dengan wilayah maju dapat ikut berkompetisi.

Selain itu dia menambahkan, pemerintah juga memberikan keringanan atau mensubsidi terkait penanganan kontainer di wilayah muatan balik tersebut sehingga ini akan menstimulus atau menggairahkan pelaku usaha di daerah.

"Tentunya [wilayah 3TP] akan menjadi sumber baru bagi para pengusaha yang membutuhkam sumber daya dari daerah tersebut," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini