Shipper Indonesia Cerita Pengalaman Pakai Tol Laut

Bisnis.com,11 Jun 2021, 12:43 WIB
Penulis: Rahmi Yati
Ilustrasi pekerja Shipper Indonesia./ Dok. Shipper

Bisnis.com, JAKARTA - Shipper Indonesia mengaku mulai menjajaki layanan tol laut untuk mendistribusikan barangnya ke wilayah Indonesia Timur.

Head of External Affairs Shipper Wilson Andrew mengatakan ada sejumlah manfaat yang didapatkan dengan menggunakan layanan tersebut. Di antaranya sistem yang lebih transparan sehingga pelaku usaha dapat mengetahui jadwal, trayek, hingga kapal yang akan beroperasi.

"Kalau sebelum adanya tol laut kita harus terpisah tuh, harus mengecek ke pelayaran masing-masing. Jadwalnya kapan, dapatnya kapan dan kadang-kadang mereka juga istilahnya ngetem dulu kalo penuh baru jalan," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (11/6/2021).

Dia menyebut saat ini memang baru mitra usaha yang memanfaatkan tol laut. Namun Shipper juga tengah mencoba untuk mendapatkan fasilitasnya.

"Kesulitan yang dihadapi saat ini lebih ke operasional. Contoh yang mengelola [tol laut] Kemenhub, tapi diserahkan ke masing-masing provinsi. Misalnya kita harus menghubungi barang ke Papua tapi ternyata kita harus menghubungi langsung ke kantor yang disana. Nah kita nggak dapat kontaknya sama sekali dan jaringan internetnya juga nggak baik jadi sampai saat ini kita sedang coba tapi belum dapat aksesnya. Lebih ke teknis sih kesulitannya," cerita Wilson.

Lebih lanjut dia menuturkan, sejauh ini pengiriman Shipper ke Papua masih kurang dari 5 persen. Sebab pengiriman barang masih didominasi di Pulau Jawa. "Jenis barangnya juga masih e-commerce, belum barang industrial," tutupnya.

Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta keberadaan angkutan tol laut lebih dioptimalkan. Terlebih, saat ini program tersebut terus mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah trayek, muatan, hingga kapasitas.

"Jumlah muatan kapal program tol laut saat ini terus mengalami kenaikan. Tentu kita berbahagia dengan kenaikan ini. Akan tetapi, dengan tambahan trayek yang sekarang melayani 30 trayek tentu jumlah angkutan perlu dioptimalkan di masing-masing trayek," ujarnya.

Program tol laut dihadirkan bertujuan membuat kesenjangan harga barang di wilayah Indonesia Timur bisa terus diturunkan. Hal ini juga merupakan wujud penting dari Inpres No. 9/2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Pada 2021, Kemenhub menambah 4 trayek baru sehingga sampai saat ini keseluruhannya ada 30 trayek tol laut. Penambahan trayek tersebut melibatkan 106 pelabuhan, terdiri dari 9 pelabuhan pangkal dan 97 pelabuhan singgah. Hadirnya trayek ini membuat jangkauan program tol laut jadi semakin luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini