Bisnis.com, JAKARTA - Persaingan antarbank digital di Indonesia makin ramai setelah LINE Bank meluncur pada Jumat (11/6/2021).
Hasil kolaborasi dari PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank Hana), LINE Corporation, dan LINE Financial Asia siap menjaring nasabah baru, terutama kalangan milenial dan generasi Z pengguna aplikasi pesan instan LINE.
LINE Bank yang terlebih dahulu meluncur di Thailand dan Taiwan ini digadang-gadang akan menjadi salah satu bank digital terpopuler di Tanah Air. Tentunya, kepopuleran tersebut tak terlepas dari kepopuleran LINE yang sudah meluncur di Indonesia sejak 2012 silam.
Nyatanya, langkah LINE Bank di Indonesia tak semudah itu. Menurut Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan, nama besar atau kepopuleran LINE tidaklah cukup untuk menarik minat masyarakat Indonesia menjadi nasabah LINE Bank.
“Apalagi saat ini aplikasi LINE sudah mulai ditinggalkan oleh penggunanya karena berat [di sistem perangkat]. Jadi, perlu effort untuk mempopulerkan kembali LINE dan LINE Bank itu sendiri. Itu tentunya bukan hal ringan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (11/6/2021).
Lebih lanjut, menurut Trioksa dipilihnya Bank Hana sebagai bank induk atau bank yang mengelola dana nasabah LINE Bank di Indonesia juga menjadi faktor yang berpengaruh. Bank asal Korea Selatan itu seperti diketahui tak begitu populer di Indonesia, termasuk di kota-kota besar.
Menurut Trioksa, masyarakat Indonesia dalam hal layanan perbankan punya kecenderungan untuk memilih produk dari bank yang populer atau sudah banyak digunakan sebelumnya.
“Bank Hana ini kan tak begitu populer, tentunya jadi pertimbangan juga bagi masyarakat untuk menabung di sana, di LINE Bank. Bank digital yang dibuat oleh bank-bank besar populer seperti BCA misalnya jauh lebih mudah diterima [masyarakat],” ungkapnya.
Terakhir, hal yang tak kalah penting adalah meyakinkan masyarakat keamanan dari ekosistem bank digital di Indonesia. Ditemukannya kasus kejahatan siber berupa penipuan atau pencurian dana nasabah di salah satu bank digital tentunya akan mempengaruhi keyakinan masyarakat untuk menggunakan bank digital.
“Jangan sampai seperti tekfin [teknologi finansial], berkembang pesat banyak tak terkendali hingga muncul tekfin ilegal, dan tindakan kejahatan lainnya sehingga membuat masyarakat ragu menggunakanya,” katanya.
Sementara itu, Bank KEB Hana Indonesia menyatakan akan fokus dengan pembiayaan konsumer dengan peluncuran Line Bank. Compliance Director Bank KEB Hana Bayu Wisnu Wardhana mengatakan Line Bank nama produk digital banking KEB Hana Bank.
"Perseroan menarget nasabah baru, penghinpunan dana pihak ketiga serta kredit konsumsi dengan Line Bank ini," katanya kepada Bisnis, Jumat (11/6/2021).
Bayu menyampaikan kompetisi digital banking akhir-akhir ini semakin ramai dan ketat. Dia pun menyampaikan perseroan mengalokasikan Rp150 miliar untuk pengembangan teknologi informasi tahun ini.
"Nilai tambah Line Bank akan mempercepat pertumbuhan nasabah baru, dana masyarakat baru, coverage atau cakupan yang lebih luas juga lebih mudah membidik pengguna sosial media Line sebagai nasabah bank," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel