Ditekan Beijing, Australia "Nyerah" Bujuk China Duduk Satu Meja

Bisnis.com,13 Jun 2021, 14:22 WIB
Penulis: Reni Lestari
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kedua kiri) bersama keluarganya./Reuters-David Gray

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pemerintahnya ingin memulai kembali dialog dengan Beijing, usai serangkaian pembalasan perdagangan dari China membebani hubungan yang sudah melemah antara kedua negara.

"Kami, tentu saja, ingin melihat dialog yang terjadi untuk melanjutkan dan memulai lagi," kata Morrison pada konferensi pers pertemuan para pemimpin G7 di Inggris, dilansir Bloomberg, Minggu (13/6/2021).

Dia melanjutkan Australia selalu siap untuk duduk bersama dan membicarakan bagaimana kemitraan kedua negara dapat kembali terselenggara.

Hubungan antara Canberra dan Beijing, yang menjadi tegang pada 2018, menukik tahun lalu ketika pemerintah Morrison meminta penyelidik independen untuk menginvestigasi asal mula pandemi Covid-19 dan mengkritik tindakan China di Hong Kong dan Xinjiang.

Perselisihan itu menghasilkan pembalasan dagang dari China, termasuk tarif lebih dari 200 persen untuk anggur Australia selama lima tahun sejak Maret. Morrison mengatakan minggu ini bahwa pemerintahnya berusaha melayangkan sengketa melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

Upaya Australia untuk melakukan kontak dengan pihak berwenang China telah berulang kali gagal. Dalam sebuah wawancara, Menteri Perdagangan Dan Tehan mengatakan dia menulis surat pada Januari kepada mitranya dari China yang menjelaskan cara-cara mereka dapat terlibat secara konstruktif.

"Saya masih menunggu jawaban," katanya.

Sebelum pertemuan G7, Morrison mengatakan dia akan mencari dukungan dari para pemimpin global lainnya untuk melawan apa yang dia sebut “Lpemaksaan ekonomi. Pada pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di KTT, Morrison membahas apa yang disebutnya masalah keprihatinan bersama yang mencakup kawasan Indo-Pasifik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini