Pungli Tanjung Priok, Pengusaha Truk Ungkap Akar Masalahnya

Bisnis.com,14 Jun 2021, 11:01 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Sebuah truk menunggu muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyampaikan persoalan kemacetan di jalan hingga kapasitas depo kontainer menjadi akar penyebab merebaknya aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan awal mula terjadinya aksi baik premanisme dan pungli adalah persoalan kemacetan. Menurutnya kalau jalan raya dan akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok saja sudah macet dan kendaraan truk tak bisa bergerak, segerombolan orang datang menghampiri dan memeras pengemudi. Baik itu mengambil barang berharga hingga meminta uang kepada pengemudi.

"Truk ini membawa muatan logistuk ekspor- impor. Jadi akar permasalahannya kami lihat juga karena macet. Kemudian kedua, ada depo yang menerima order tidak sesuai kemampuannya sehingga truk kembali antre menuju depo," katanya, Senin (14/6/2021).

Hal-hal tersebut, tekannya sangat merugikan akibat pengemudi yang lama antre menunggu. Alhasil persoalan yang timbul tak hanya soal pungli tetapi juga masalah sosial seperti premanisme. . Terkait isu tersebut, pihaknya juga sudah lama membicarakan dengan Kapolres setempat.

Sejauh ini memang barulah setelah adanya perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), pihak kepolisian merespon terkait isu pungli dan menangkap pelakunya kedepannya, dia pun berpendapat untuk menyelesaikan persoalan ini secara jangka panjang adalah mengatasi kemacetan yang terjadi menunu Tanjung Priok dan membina pelaku yang telah ditangkap.

"Nggak akan berhenti memang jadi ya harus bagaimana mengatasi kemacetan dan memperlakukan pelaku setelah ditangkap. Ini yang perlu dilkaukan," imbuhnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo agar segera menindak tegas oknum pelaku pungutan liar dan tindak premanisme di depo-depo kontainer.

“Pak Kapolri ini saya di Tanjung Priok [mendengar] banyak keluhan dari driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, NPCT1, kemudian di depo Dwipa. Yang kedua kalau macet, driver-driver ini dipalak preman-preman. Bisa diselesaikan? Itu saja pak Kapolri,” ujar Jokowi melalui sambungan telepon dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/6/2021).

Sebelumnya, Jokowi mengaku menemui langsung para pengemudi kontainer setelah mendengar kabar melalui media sosial bahwa kerap terjadi pungli dan tindakan premanisme kepada mereka.

Setelah dikonfirmasi, para pengemudi kontainer itu membenarkan informasi tersebut. Mereka pun lantas menyampaikan keluhan terkait persoalan yang selama ini dihadapi para sopir truk, utamanya soal pungli dan premanisme.

Begitu keadaan macet, ada yang dinaiki mobilnya, bawa celurit atau nodong begitu. Enggak ada yang berani menolong, Pak. Padahal depan, belakang, samping kanan itu kan kendaraan semua,” ungkap salah satu pengemudi.

Sementara itu, terkait dengan pungli, para pengemudi pun mengaku telah melapor ke depo yang bersangkutan tetapi belum ada solusi konkret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini