Kaltim Didominasi Investasi Sektor Pertambangan, BKPM: Jadi Catatan Pemprov

Bisnis.com,15 Jun 2021, 23:15 WIB
Penulis: M. Mutawallie Sya’rawie
Salah satu lokasi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur./JIBI-Rachmad Subiyanto

Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Kementerian Investasi/BKPM RI mencatat investasi di Kaltim masih didominasi sektor primer yaitu pertambangan dengan besaran hampir 50 persen, dan sisanya dari tanaman pangan perkebunan, konstruksi dan infrastruktur.

Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan Kementerian Investasi/BKPM RI Noor Fuad Fitrianto menyatakan hal tersebut menjadi catatan Pemprov Kaltim agar melakukan diversifikasi produk-produk yang dianggap ramah lingkungan.

"Ini menjadi catatan pemerintah bagaimana melakukan diversifikasi dan transformasi ekonomi [agar] bisa berjalan, artinya kita sudah harus lift off, [sehingga] investasi-investasi yang ada ramah lingkungan," ujarnya, Selasa (15/6/2021)

Dari sisi investasi, Fuad melanjutkan realisasi investasi Kaltim setiap tahun rata-rata mencapai Rp30 triliun yang didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

“Dari sisi kabupaten/kota, [yaitu] Kabupaten Kutai timur, Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan, [terdapat] lebih dari 50 persen investasi di Kaltim berlokasi disana,” katanya.

Selain itu, dia menjelaskan pihaknya juga berharap dukungan dari pemerintah daerah terkait percepatan penyusunan Perda dan Perkada tentang perizinan berusaha yang berpedoman kepada NPSK perizinan berusaha, percepatan penyusunan perda tata ruang dan pemberian insentif daerah.

Selanjutnya, dia mengungkapkan bahwa Kaltim memiliki beberapa potensi investasi yang cukup besar, diantaranya adalah coal to methanol masih dalam on progress.

"Estimasi bisa menghasilkan 1,8 atau 2 juta ton / tahun," ungkapnya.

Adapun, terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), Fuad mengatakan pihaknya masih mencoba pemetaan terkait potensi investasi yang ada.

"[Jadi] nanti ada investasi yang bisa kita tawarkan kepada investor yang kira kira potensial," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini