Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan fintech P2P lending PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) bekerja sama dengan PT Bank Jago Tbk. (Bank Jago) dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kerja sama keduanya dilandasi kesamaan aspirasi dalam memajukan sektor UMKM dengan mengoptimalkan teknologi digital.
Penandatanganan kerja sama antara Modal Rakyat dengan Bank Jago telah dilaksanakan akhir Mei 2021 yang diwakili oleh Hendoko Kwik, Direktur Utama Modal Rakyat, dengan Michael Jermia Tjahjamulia, Head of Partnership Lending Acquisition Bank Jago.
Dalam kerja sama ini, pelaku UMKM dapat memperoleh pembiayaan hingga Rp2 miliar dengan durasi pinjaman hingga 6 bulan. Modal Rakyat dan Bank Jago menargetkan penyaluran dana Rp50 miliar kepada 100 pelaku UMKM.
Direktur Utama Modal Rakyat Hendoko Kwik mengatakan saat ini terdapat 65 juta pelaku UMKM tersebar di seluruh Indonesia dan sebagian besar di antaranya belum memiliki akses yang memadai ke institusi keuangan formal.
“Pemanfaatan teknologi dan kolaborasi antara P2P lending dengan institusi perbankan akan memainkan peran penting dalam meningkatkan akses finansial para pelaku UMKM,” ujar Hendoko dalam keterangan resmi pada Selasa (15/6/2021).
Berdiri sejak 2018, Modal Rakyat telah menyalurkan total pembiayaan lebih dari Rp1,2 triliun untuk puluhan ribu UMKM di Indonesia. Kerja sama dengan berbagai ekosistem digital telah direalisasikan oleh Modal Rakyat untuk meningkatkan nilai penyaluran.
Hingga saat ini terdapat 11,946 Pendana Individu (lender) dan 15 Pendana Institusi (super lender) yang telah bekerja sama dengan Modal Rakyat.
“Modal Rakyat selalu berupaya dapat menjadi jembatan bagi pelaku UMKM untuk bisa memperoleh akses pembiayaan dengan lebih mudah dan cepat. Kolaborasi dengan Bank Jago ini selaras dengan misi kami untuk berkontribusi dalam mewujudkan inklusi keuangan melalui keuangan digital,” kata Hendoko.
Hendoko menjelaskan fintech lending membutuhkan dukungan super lender seperti institusi perbankan agar bisa menopang kebutuhan UMKM, terutama yang usahanya terus berkembang sehingga membutuhkan pendanaan lebih besar dan berkelanjutan.
Hingga saat ini, dari total pembiayaan Modal Rakyat, sebanyak 99,6 persen disalurkan ke UMKM produktif. Adapun persebaran penyaluran UMKM ini sebanyak 91,20 persen di pulau Jawa dan 8,80 persen di luar Jawa.
“Dalam rangka mendukung pembangunan sistem keuangan digital di Indonesia, tentu kami selalu membuka peluang kerja sama dengan lembaga keuangan baik perbankan, BPR, startup, dan pemerintah,” tutup Hendoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel