Bisnis Baterai Kendaraan Listrik Harus Dilengkapi Industri Daur Ulang

Bisnis.com,16 Jun 2021, 17:21 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Dane Hardware, insinyur desain dan rilis Ford Motor Co.; dan Mary Fredrick, insinyur validasi baterai Ford Motor Co., mengukur voltase baterai menggunakan multi-meter digital di Laboratorium Uji dan Tolok Ukur Baterai Ford di Allen Park, Michigan. /Ford Motor

Bisnis.com, JAKARTA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menekankan bahwa pengembangan industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri harus dilengkapi dengan industri daur ulang baterai.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK Sigit Reliantoro mengatakan bahwa penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil memang menimbulkan dampak yang lebih besar terhadap pemanasan global dibandingkan dengan kendaraan listrik.  Namun, produksi baterai untuk kendaraan listrik memiliki dampak jauh lebih besar terhadap penipisan sumber daya dibandingkan menggunakan bahan bakar minyak.

"Catatan kami yang paling penting dalam pengembangan kendaraan bermotor listrik adalah pada waktu produksi baterai yang perlu diperhatikan, terutama kegiatan pertambangannya, smelternya, karena produksi baterai menyumbang 1075 persen energi dan berkontribusi 78 persen total emisi," ujar Sigit dalam acara Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition 2021, Rabu (16/6/2021).

Agar dampak terhadap penipisan sumber daya dan potensi pemanasan global dapat diminimalisir  pengembangan baterai kendaraan listrik harus disertai dengan pengembangan industri daur ulangnya.  

Untuk mendukung pengembangan industri daur ulang baterai tersebut, KLHK sudah menerbitkan regulasi mengenai baku mutu daur ulang baterai litium.

"KLHK sangat mendukung implementasi kendaraan listrik dengan beberapa catatan, industrinya harus komplet, ada recycle-nya, dipilih teknologi baterai terbaru karena dampaknya paling kecil, dan aspek pertambangannya dilakukan dengan baik sehingga dampaknya secara life cycle bisa dikurangi," kata Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini