Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan teknologi asuransi (insurtech) Qoala berupaya memperluas kerja sama dengan berbagai pihak dalam memasarkan produk asuransi secara online.
Co-founder & Chief Operating Officer (COO) Qoala Tommy Martin menjelaskan bahwa hal ini seiring dengan perubahan perilaku masyarakat sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Terbukti, kegiatan sehari-hari dilakukan secara online, pemenuhan kebutuhan pun dilakukan secara digital demi mencegah penularan Covid-19. Hal ini menegaskan pentingnya jangkauan terhadap digitalisasi, termasuk dalam mendapatkan akses produk asuransi.
Selain itu, Qoala pun mencatat peningkatan drastis pembelian produk asuransi selama pandemi. Lewat digitalisasi pula, customer bisa mendapatkan pengalaman berasuransi yang lebih mudah, cepat, tepat dan tanpa proses panjang yang rumit.
"Qoala kini telah memproses jutaan polis setiap bulan. Kami melihat, masyarakat masih dibayangi kekhawatiran kapan pandemi Covid-19 ini berakhir meski program vaksinasi sedang berjalan. Atas dasar itu, masyarakat membeli asuransi untuk menghadirkan ketenangan pikiran. Proteksi ini juga bertujuan untuk memitigasi risiko, baik risiko finansial maupun risiko kesehatan," ujar Tommy dalam keterangannya, Rabu (16/6/2021).
Tak hanya melalui aplikasi Qoala, upaya untuk mendistribusikan produk asuransi secara online juga dilakukan lewat kolaborasi dengan partner bisnis Qoala, salah satunya platform e-commerce JD.ID.
Qoala menggandeng JD.ID untuk memasarkan produk asuransi Covid-19, bekerja sama dengan pialang asuransi PT Mitra Jasa Pratama dan perusahaan asuransi Takaful Keluarga. Produk asuransi ini dirilis sejak tanggal 4 Juni 2021.
"Qoala ingin memberikan pengalaman berasuransi yang menyenangkan sekaligus menghadirkan ketenangan pikiran bagi semua orang, termasuk lewat kolaborasi dengan JD.ID. Preminya sangat terjangkau, yakni Rp15.000. Asuransi ini melindungi customer dari risiko terjangkit Covid-19, meninggal karena kecelakaan, membutuhkan santunan rawat inap, santunan penggantian biaya tes swab PCR dan mengalami kehilangan pendapatan, dengan manfaat perlindungan hingga Rp15 juta," jelasnya.
Sementara itu, Chief Marketing Officer (CMO) JD.ID Leo Haryono juga mengatakan bahwa JD.ID sebagai platform e-commerce tidak hanya peduli dengan selalu menyediakan berbagai produk dan barang yang berkualitas terbaik serta original kepada seluruh konsumen, namun JD.ID juga sangat peduli terhadap kesehatan seluruh konsumen setianya melalui kemitraan strategis dengan perusahaan insurtech Qoala.
"Kami sangat senang dan diharapkan melalui kemitraan dengan Qoala ini dapat memperluas akses masyarakat, khususnya seluruh konsumen JD.ID terhadap kebutuhan kesehatan, salah satunya produk asuransi. Selain itu, kami meyakini bahwa melalui kemitraan ini dapat membantu juga pemerintah untuk mempercepat transformasi digital yang menyeluruh dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini," jelas Leo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel