Holding Ultra Mikro Diramal Lahirkan Raksasa Bisnis Berbasis Ekonomi Kerakyatan

Bisnis.com,16 Jun 2021, 12:46 WIB
Penulis: Khadijah Shahnaz
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Pembentukan holding BUMN sektor usaha ultra mikro (UMi) digadang-gadang mampu menciptakan banyak efisiensi serta melahirkan jaringan raksasa bisnis berbasis ekonomi kerakyatan dalam ekosistem UMKM secara nasional.

Pengamat pasar saham MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan pembentukan holding lewat sistem inbreng saham pemerintah di PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sudah sangat tepat.

Dia menilai langkah itu akan meningkatkan potensi efisiensi dan membuka lebar pengembangan usaha.

"Pembentukan holding ini akan memunculkan raksasa, bisnis ini akan mampu membesarkan segmen mikro. Kemampuan untuk pendapatan BRI akan baik dan pelaku mikro pun akan dapat banyak manfaat. Ini bagus sekali," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (16/6/2021).

Dia menyampaikan bahwa penggabungan ini akan membuat pasar pembiayaan mikro oleh perusahaan milik pemerintah semakin kuat. Penghimpunan data nasabah akan semakin baik, sehingga tak mustahil jika ke depan akan banyak lahir usaha mikro berkualitas.

Adapun dari sisi internal holding, Edwin menilai akan banyak menuai efisiensi di tataran operasional. Ketiga perusahaan tersebut menurutnya bisa mengoptimalkan integrasi kantor fisik dan sumber daya manusia masing-masing.

Di samping itu, ada pula potensi efisiensi beban likuiditas yang akan hadir untuk menguatkan bisnis ketiga perseroan.

Selain itu, potensi efisiensi manajemen tingkat atas menurut Edwin akan mempercepat alur birokrasi di holding serta penurunan beban penggajian.

Sementara itu bagi pelaku bisnis di segmen ultra mikro, langkah holding akan memuluskan jalan untuk mendapatkan solusi keuangan usaha yang lebih lengkap, mudah dan cepat.

"Terlebih efisiensi yang dilakukan holding tentu akan ditransmisikan ke bunga pembiayaan sehingga meringankan beban pinjaman pelaku mikro nantinya. Ini pun akan memperbesar potensi pertumbuhan mereka," imbuhnya.

Saat ini langkah awal proses integrasi ekosistem BUMN sektor UMi telah dijalankan, menyusul adanya Keterbukaan Informasi yang disampaikan BRI pada Senin (14/6/2021).

Pembentukan holding UMi ini sebagai bentuk perwujudan visi pemerintah yang mencanangkan peningkatan aksesibilitas layanan keuangan segmen ultra mikro sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Hal tersebut sejalan dengan aspirasi BRI untuk menjangkau segmen ultra mikro sebagai salah satu sumber pertumbuhan di masa mendatang.

Sebagai bentuk perwujudan visi tersebut, pemerintah membentuk holding ultra mikro dengan BRI sebagai induknya.

BRI akan melaksanakan rights issue dengan keterlibatan pemerintah di dalamnya melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam bentuk nontunai.

Berkaitan proses tersebut, pemerintah akan mengalihkan seluruh saham Seri B miliknya (inbreng) dalam Pegadaian dan PNM kepada BRI.

Dalam rights issue tersebut, BRI berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham Seri B atau mewakili sebanyak-banyaknya 23,25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini