Bisnis.com, JAKARTA — Peta persaingan bank digital dipastikan makin ketat dalam beberapa waktu ke depan. Giliran PT Bank Ina Perdana Tbk., yang sahamnya dikuasai Grup Salim, menyatakan tengah mempersiapkan diri proyek digitalnya pada tahun ini.
Pada Rabu (16/6/2021), emiten perbankan berkode saham BINA itu menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hasilnya adalah disetujuinya penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) serta pengangkatan atas komisaris dan direksi baru.
Terkait agenda pertama, BINA bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Tak tanggung-tanggung, aksi rights issue itu menyasar dana segar hingga Rp1 triliun.