Bisnis.com, JAKARTA— Kendati pendapatannya naik dan punya sederet agenda pengembangan usaha, saham PT Indofarma Tbk. (INAF) sedang terjebak di teritori negatif sepanjang tahun berjalan 2021.
Saham Indofarma sudah terkoreksi 46,4 persen year to date (ytd) dan parkir di level Rp2.160 pada akhir perdagangan Rabu (16/6/2021). Kondisi itu berbanding terbalik dibanding performa superbullish INAF sepanjang tahun lalu yang tercatat melesat 363,22 persen ke level Rp4.030 pada 2020.
Padahal, Indofarma tengah gencar memburu tambahan pendapatan dan memasang target tinggi untuk kinerja 2021. Ambisi itu tecermin dari ekspansi penjualan perseroan di tengah penyebaran pandemi Covid-19 yang belum berakhir.